HOME  ⁄  Nasional

Disentil SBY, Rommy Beberkan Hubungan SBY-Jokowi Soal Koalisi

Oleh Adryan N
SHARE   :

Disentil SBY, Rommy Beberkan Hubungan SBY-Jokowi Soal Koalisi

Pantau.com - Ketua Umum PPP Rohmahurmuziy angkat bicara terkait polemik dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pria yang akrab disapa Rommy itu menampik kalau dirinya telah memberikan informasi tak benar soal deal-dealan antara Partai Demokrat dengan Joko Widodo untuk berkoalisi.

Sebelumnya, SBY memperingatkan Rommy untuk lebih berhati-hati jika mengeluarkan pernyataan. "Kalau saya dengar statement Bung Rommy dari PPP, seolah-olah SBY enggak koalisi dengan Jokowi karena syarat cawapres tidak diwadahi," kata SBY di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: SBY Akui Hubungannya dengan Megawati Belum Pulih

SBY pun memperingatkan Rommy agar ke depannya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Apalagi status Rommy merupakan ketua umum partai. 

"Saya harap Bung Rommy harus hati-hati, dan saya harap berhati-hati dalam mengeluarkan statement," katanya.

Melalui keterangan persnya Rommy membuka secara terang-terangan terkait hubungan antara SBY dengan Jokowi selama ini. Termasuk juga soal tawaran kursi menteri untuk Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: SBY Minta Ketum PPP Hati-hati dalam Berkomentar, Kenapa?

Berikut ini adalah isi keterangan pers yang Pantau.com terima dari Ketua Umum PPP Rohmahurmuziy:

1. Saya tidak menyampaikan info sembarangan tentang diajukannya AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi. Informasi tersebut berkategori A1, dan saya nilai maksud SBY tersebut adalah hal yang wajar saja. Tidak merupakan keinginan yang berlebihan dan juga bukan merupakan hal yang classified. Sebagaimana partai lain dalam koalisi Jokowi yang juga mengajukan nama-nama yang diinginkan.

Begitupun ketika PPP ditanya soal cawapres, kami juga menyampaikan nama. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas atau didiskusikan, bukan merupakan target tunggal. Nah, apakah itu yang dimaksud SBY sebagai "hambatan dan rintangan", ketika diwawancarai salah satu stasiun TV swasta Saya menjawab "mungkin saja".

2. Soal cara mengajukan yang berbeda-beda antara satu partai dengan lainnya, itu kan soal cara berkomunikasi saja. Ada yang terang-terangan menyebut cawapres, ada yang setiap bertemu mengingatkan hasil survei yang tinggi, ada yang menggunakan interest grup untuk menyampaikan, atau ada cara lain lagi. Silakan saja, ini kan kontestasi.

3. Bahwa info yang saya terima, ada sejumlah pertemuan Jokowi dan SBY tahun ini. Pertemuan terakhir SBY dan Jokowi terjadi Ramadhan baru lalu, juga sudah menyepakati pos kabinet untuk AHY sebagai bagian dan rencana koalisi. Namun jika hari-hari ini pun SBY berubah, itu juga tidak diharamkan dalam politik. Karena politik itu dinamis.

4. Saya berterima kasih atas peringatan SBY, apalagi beliau adalah presiden ke-6 dan tokoh nasional yang sudah terbukti makan asam garam dan mampu mengantarkan partainya menjadi pemenang. Hal mana saya perlu banyak menimba ilmu, yang saya alami betul saat Pilkada DKI 2017 yang untuk pertama kalinya PPP bersama Partai Demokrat, PKB, dan PAN, dengan bimbingan SBY, mengantarkan AHY untuk pertama kalinya muncul di panggung politik nasional.

5. Saya menghormati apapun pilihan politik SBY dan Partai Demokrat dalam Pilpres 2019 ini sebagai bagian dari prinsip saling menghormati rumah tangga masing-masing parpol. Yang penting...kutahu yang kau mau.


M. Romahurmuziy (Rommy)

Ketua Umum PPP.

Penulis :
Adryan N

Terpopuler