Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ditolak Jerman, Inggris-Perancis Siap Kirim Pasukan Gantikan AS di Suriah

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ditolak Jerman, Inggris-Perancis Siap Kirim Pasukan Gantikan AS di Suriah

Pantau.com - Pasukan militer Inggris dan Perancis diklaim dalam sebuah laporan akan mengirim pasukan ke Suriah, menyusul dengan penarikan pasukan Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump.

Sekitar 1.000 hingga 2.000 pasukan militer Amerika Serikat saat ini ditempatkan di timur laut Suriah, mendukung kelompok anti-pemerintah pasukan Kurdi.

Dengan kebijakan Trump yang akan menarik mundur pasukannya, AS meminta Jerman untuk mengerahkan pasukannya menggantikan posisinya di negara konflik itu, tetapi permintaan ditolak oleh Berlin.

Baca juga: Jerman Tolak Mentah-mentah Permintaan AS Soal Pasukan Militer ke Suriah

Di sisi lain, Inggris dan Perancis bersedia untuk panggilan Amerika Serikat terkait penempatan pasukannya di Suriah, menurut laporan baru dari kebijakan luar negeri, seperti dilansir Russian Times, Jumat (12/7/2019).

Kedua negara itu memiliki sejumlah pasukan khusus yang terbatas di Tanah Suriah, dan akan berkomitmen untuk meningkatkan pengiriman pasukan hingga 15 persen, yang akan menggantikan posisi AS.

Menteri Luar Negeri Bayangan dari Partai Buruh Emily Thornberry mengatakan, mengirim pasukan tanpa berkonsultasi ke parlemen akan memberi preseden buruk.

Baca juga: Akhir April, Militer AS akan Tinggalkan Suriah

"Jika pemerintah sampai meningkatkan pasukan tanpa memberi tahu parlemen terlebih dahulu, itu adalah bukti mereka bertindak sewenang-wenang," ucapnya, dikutip The Independent.

Trump mengumumkan penarikan lengkap AS dari Suriah pada bulan Desember 2018, sebuah negara yang ia katakan merupakan "pasir dan kematian".

Langkah itu dipandang sebagai kembali ke platform non-interventionist ia disebut-sebut selama kampanye pemilu AS. Keputusan Trump memicu pertentangan dari berbagai pemimpin dunia dan pejabat Amerika Serikat, salah satunya Menteri Pertahanan Jim Mattis yang memutuskan untuk mengundurkan diri.

Penulis :
Noor Pratiwi