
Pantau.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengakui dirinya pernah mengarahkan timnya agar menggunakan strategi ofensif dalam mengampanyekan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan itu disampaikan saat rapat koordinasi tim hukum TKN yang dihadiri Yusril Ihza Mahendra.
"Konteks ofensif itu adalah pihak Jokowi-Ma'ruf sering dilaporkan ke Bawaslu tanpa data akurat oleh pihak lawan. Jadi saya katakan, sudah selayaknya tim hukum kita ofensif melaporkan dengan fakta dan data," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Rabu (6/2/2019).
Baca juga: Karakter Jokowi yang Dinilai Kalem Kini Lebih Menyerang, Ma'ruf: Itu Menjernihkan
Erick menekankan bahwa yang dilakukan bukanlah menyerang, namun menyampaikan data dan fakta yang dilakukan dengan hitung-hitungan yang cermat.
Namun Erick merasa kubu Paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno justru memutar balikan faktanya. Menurutnya saat tim hukum TKN melakukan pelaporan berdasarkan data dan fakta yang ditindaklanjuti secara serius oleh aparat, langsung diisukan telah terjadi kriminalisasi.
Erick mengatakan kubu Prabowo-Sandi tak bisa membedakan kriminalisasi dengan penegakan atas fakta hukum. Menurut Erick, segala pernyataan Jokowi yang dinilai menyerang lawan politiknya sebenarnya hanya menyampaikan isi hati.
Kriminalisasi itu yang sebenarnya kerap dituduhkan kepada Jokowi sebagai petahana, kata Erick.
Baca juga: Fadli Zon Sebut Jokowi 'Desperado' karena Elektabilitas Nggak Naik
"Jadi kalau sekarang beliau menjawab, itu lumrah. Sebab kalau tak menjawab, nanti fitnah itu dianggap benar. Anehnya, ketika beliau menjawab, dikatakan beliau panik dan ketakutan. Justru beliau sedang menyampaikan data dan fakta yang selama ini diputarbalikkan," kata Erick.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi