
Pantau.com - Menanggapi wacana bergabungnya Partai Gerindra ke kabinet Jokowi, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan bahwa tidak baik jika kabinet terlalu gemuk. Untuk itu, menurutnya akan lebih baik jika Partai besutan Prabowo Subianto itu mengambil peran oposisi kembali ke depannya.
"Gerindra harus bisa jadi kalau dia kalah, kalah yang cerdas aja. Ini kita butuh juga pengawasan. Gerindra harus mampu oposisi yang kontributif, jangan semua menjadi kabinet, kalau semua masuk kabinet ini ngapain pilpres kalau semuanya di kabinet," ujar Johnny saat dihubungi, Rabu, 26 Juni 2019.
Baca juga: Prabowo Diisukan Bertemu BG di Bali Bahas Rekonsiliasi, BPN Menjawab
Menurutnya, bukan berarti dalam hal ini NasDem menolak Gerindra untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan. Namun, baginya selama ini apa yang disuarakan Gerindra dengan Prabowo Subianto selama delapan bulan kampanye fokusnya terkait dengan masalah ekonomi. Hal itu, katanya berlawanan dengan program-program Jokowi kedepan.
"Hutang dia enggak setujui, pak Jokowi mau meneruskan hutang yang produktif dan akuntabel, pajak kita membangun sistem perpajakan yang progresif dan teratur, mereka mau menurunkan tax rate, ini kalau bertentangan gitu gimana kabinet, nanti hanya membuat keributan, masalah yang tidak perlu aja," ungkapnya.
Apalagi kata Johnny selama ini belum ada sejarah mencatat bahwa Gerindra sebagai partai pernah berpartisipasi dalam kabinet pemerintahan.
"Tidak efektif, kita kan mau penyelenggaraan negara yang efektif, jadi harus punya tanggung jawab. Tapi kegotong royongan politik memang juga harus tetap kita jaga dengan baik, kita buka tetap ruang kerja sama politik. Tapi gak perlu semua empat empatnya masuk. Satu, dua, silakan lah menambah kekuatan kabinet," tandasnya.
Baca juga: Prabowo Sedang Berada di Jerman, BPN Bicara Pertemuan dengan Jokowi
Sebelumnya diberitakan, ditulis dalam Majalah Tempo edisi Senin, 24 Juni 2019. Dua sumber dari Gerindra lalu seorang petinggi partai pengusung Jokowi, dan seorang pejabat pemerintahan mengatakan Prabowo dan Budi bertemu di Bali pada awal Juni untuk membicarakan rekonsiliasi dan merapatnya Gerindra ke koalisi Jokowi.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi