Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jangan Maju Mundur Dong Beli Rumah, Pengamat: Harga Properti Makin Mahal

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Jangan Maju Mundur Dong Beli Rumah, Pengamat: Harga Properti Makin Mahal

Pantau.com -  Millenials dianggap generasi yang lebih fokus mencukupi kebutuhan leissure atau yang bersifat sementara. Millenials masih dianggap kurang tertarik pada kepemilikan kebutuhan papan padahal tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok.Millenials masih dianggap kurang tertarik pada kepemilikan kebutuhan papan padahal tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok.

Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan hal yang paling utama dilakukan yakni meningkatkan pemahaman millenials terkait pentingnya kepemilikam properti.

"Kemampuan millenials bisa terakomodir untuk memiliki properti, yang paling awal di sisi literasi kelihatannya memang kalau lihat dari survey milenial kita ini itu kurang familiar dengan papan," ujarnya saat pemaparan dalam acara Property Outlook 2019 di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Beli Rumah Cluster Juga Ada Kekurangan Lho, Kalian Siap Tanggung?

Lebih lanjut kata dia, millenials saat ini cenderung fokus pada kebutuhan yang bersifat hiburan, kebutuhan gaya hidup, hingga kendaraan. 

"Dia lebih suka entertainment, jalan-jalan, lifestyle, dari staf-staf saya juga mengutamakan itu, pinjamannya mobil dulu, kalau dulu kita rumah dulu pinjaman bukan mobil atau kartu kredit untuk jalan-jalan karena dulu (yang diminta) itu," paparnya.

Lebih lanjut kata David hal ini menunjukkan bahwa memang pola pikir sudah banyak berubah, namun menurutnya tetap harus dilakukan peningkatan pemahaman. Pasalnya kata dia, jika tidak dilakukan saat ini harga properti akan terus meningkat. 

Baca juga: Akhir Tahun, Banjir Diskon Mobil Hits Buat Sobat Millenilas

"Pola berpikir sudah berubah perlu literasi juga karena harga properti makin lama makin naik, jika memiliki bisnis maka seharusnya justru mengutamakan kepemilikan properti, karena kalau milenial hanya menyewa dia tidak punya seusuatu yang tidak bisa di-collateral-kan susah juga saat menjadi collateral (agunan) untuk mengembangkan usahanya," katanya. 

Selain itu menurutnya, kebijakan relaksasi untuk kepemilikan properti saat ini dianggap sudah sangat mendukung. Mulai dari kebijakan LTV yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) hingga kebijakan relaksasi kredit properti pada paket kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Relaksasi BI dan OJK sekarang paling relax dibandingkan 4-5 tahun lalu, tidak ada hambatan dari sisi itu, lebih di sisi mindset milenialnya sendiri dalam melihat hal itu," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni