
Pantau.com - Wahyu Aldilah bersama anaknya Fardan yang masih berusia empat tahun masuk pada daftar penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Bapak dan anak yang merupakan warga asli Bangka Belitung itu, sengaja datang ke Jakarta untuk menonton pertandingan Timnas U19 di SUGBK pada Minggu, 28 Oktober 2018.
"Dia (Wahyu) keponakan saya, tinggalnya di Bangka Belitung. Ke sini nonton bola terus balik," cerita Betmiati, keluarga Wahyu, saat mendatangi posko krisis center di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (29/10/2018).
Baca juga: Cerita Petugas AirNav Saat Pilot Lion Air Minta 'Return to Base'
Sebagai keluarga terdekat di Jakarta, Betmiati mengaku sempat ditelefon Wahyu ketika sudah berada di Jakarta. Keponakannya itu bermaksud mengajak anak Betmiati untuk menonton bola lantaran Fardan yang masih anak-anak tidak perlu menggunakan tiket masuk ke stadion.
"Sempat telefon ngajak anak saya (nonton bola) tapi gak bisa. Dia beli yang VIP karena anaknya masih kecil gak perlu tiket jadinya tiket sisa satu. Anak saya gak bisa jadinya dia ajak temennya," tutur Betmiati.
Sayangnya Betmiati tidak lagi sempat bertemu dengan Wahyu dan Fardan. Usai menonton bola, keduanya menginap di rumah kerabat Wahyu. Betmiati menyebutkan dirinya terakhir kali ia bertemu Wahyu sekitar dua minggu lalu saat itu keponakannya menginap di rumahnya di Bekasi.
"Saya keluarga terdekat. Dua minggu lalu dia memang ke Jakarta tinggal di rumah saya, dia memang kerja di Bangka. Istrinya sekarang di Bangka sama lagi nunggu kabar juga," ucapnya.
Baca juga: Cerita Pilu Ayah Pramugari Lion Air, Sempat Berpamitan Sebelum Terbang
Walau masih cemas menunggu kabar dari nasib Wahyu dan Fardan, Betmiati masih berusaha menyisipkan harapan agar anggota keluarganya itu bisa selamat dari kecelakaan pesawat tersebut.
"Harapannya gak terjadi apa-apa. Selamat deh, gak ada korban," ungkap.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi










