
Pantau.com - Banyak masalah yang menghantam PSSI, baik dari kinerja hingga pemutusan kontrak Luis Milla. Kekalahan dari Singapura di laga perdana AFF Cup 2018 memperparah penilaian masyarakat.
Tak pelak, di laga melawan Timor Leste menjadi ajang pembuktian bagi tim arahan Bima Sakti. Syukur, Timnas Indonesia bisa menang 3-1, meski sempat dikagetkan oleh gol tendangan spekulasi Rufino Gama. Alhasil, Alfath, Lilipaly dan Alberto Goncalves bangkit dengan melesakkan satu angka ke gawang lawan.
Seperti dikabarkan Goal.com, pada laga tersebut Stadion Gelora Bung Karno hanya dipenuhi sekira 15.138 pasang mata. Berbeda ketika Timnas U-19 bermain di AFC Cup kemarin, stadion terlihat penuh.
Baca Juga: Taklukkan Timor Leste, Bima Sakti: Pemain Merasa Terbebani
Ada cerita miris sebelum pertandingan. Dimana netizen membuat tagar #KosongkanGBK di sosial media Twitter hingga menjadi trending topic. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). PSSI yang dinilai tidak becus mengurus Timnas Indonesia, performa pemain dinilai menurun.
Tak ayal, mengenai tagar yang menjadi trending topic itu pun Bima Sakti menanggapi bahwa dirinya dan Timnas Indonesia tidak ambil pusing dengan hal-hal yang beredar di media sosial seperti hari ini. Namun tidak lupa juga ia menyampaikan bahwa sebenarnya para pemain dan dirinya pun membutuhkan kritikan dari para suporter Indonesia.
“Kita butuh juga kritikan, masukan, tetapi terus terang saya tidak pernah membaca medsos, kita tetap fokus saja, saya juga tetap kasih tahu pemain, yang penting konsentrasi, kompak dalam tim, jangan terpenagruh dengan suara dari luar,” ujar Bima Sakti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa 13 November 2018.
Baca Juga: Taklukkan Timor Leste, Bima Sakti: Pemain Merasa Terbebani
Bima Sakti dengan percaya diri mengatakan bahwa pendukung dari Timnas Indonesia yang menyuarakan #KosongkanGBK dinilai mungkin mereka ingin melihat skuad Garuda bisa menorehkan prestasi di Piala AFF. Karena seperti yang diketahui hingga saat ini Indonesia hanya mampu sampai babak final dan belum pernah berhasil meraih trofi juara.
“Mereka memang menginginkan prestasi mungkin caranya seperti itu, saya minta jangan ditanggapi tetapi harus jadi cambuk bagi kita untuk lebih berprestasi,” pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta