
Pantau.com - American Airlines Group Inc (AAL.O) mengatakan pada akan memperpanjang pembatalan penerbangan Boeing 737 Maxuntuk keempat kalinya atau sekitar 115 penerbangan harian hingga awal November.
Dikutip Reuters, keputusan maskapai itu berkaitan dengan Administrasi Penerbangan Federal, yang harus menyetujui kembali jet untuk penerbangan setelah dua kecelakaan fatal, bulan lalu. Dimana ditemukan kelemahan baru yang diperkirakan akan diperbaiki Boeing hingga September.
"American Airlines tetap yakin bahwa pembaruan perangkat lunak yang akan datang ke Boeing 737 MAX, bersama dengan elemen pelatihan baru yang dikembangkan Boeing dalam koordinasi dengan mitra serikat kami, akan mengarah ke sertifikasi ulang pesawat tahun ini," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (14 Juli 2019).
Baca juga: Korban Boeing Tak Terima Ganti Rugi, Ini Jawaban Asuransi
American Airlines, maskapai terbesar di dunia dan operator MAX terbesar kedua di Amerika Serikat, baru-baru ini merencanakan untuk mempertahankan MAX, yang digunakannya pada sebagian besar penerbangan antara bandara LaGuardia New York dan Miami, dari jadwal hingga 3 September. telah menggantikan pesawat lain untuk penerbangan tersibuknya sementara membatalkan yang lain dan untuk sementara menangguhkan penerbangan langsung antara Oakland, California, dan Dallas-Fort Worth.
Beberapa analis mengatakan mereka tidak memperkirakan jet MAX akan terbang lagi sebelum akhir tahun.
American Airlines, dengan 24 737 MAX pesawat dan lusinan lagi dalam pesanan, dijadwalkan tanpa jet sampai 2 November.
Di antara operator MAX A.S. lainnya, Southwest Airlines Co (LUV.N) telah menghapus pesawat dari penjadwalannya hingga 1 Oktober, dan United Airlines Holdings (UAL.O) hingga 3 November. Perlu diketahui bahwa Southwest adalah operator MAX terbesar di dunia.
Baca juga: Sudah Merugi, Boeing Rombak Manajeman 737 Max
737 MAX, yang merupakan pesawat Boeing dengan penjualan tercepat berkat mesinnya yang hemat bahan bakar dan ranger yang lebih lama, mendarat di seluruh dunia pada bulan Maret setelah sebuah pesawat Ethiopian Airlines jatuh setelah lepas landas, dimana lima bulan sebelumnya, Lion Air yang sama kecelakaan fatal di lepas pantai Indonesia.
Boeing berharap peningkatan perangkat lunak dan pelatihan pilot baru akan menambah lapisan perlindungan untuk mencegah data yang salah memicu sistem yang disebut MCAS, yang diaktifkan di kedua pesawat sebelum mereka jatuh.
Amerika, yang juga bergulat dengan pembatalan terkait dengan perselisihan perburuhan dengan mekaniknya, akan melaporkan hasil kuartal kedua akhir bulan ini, dengan kenaikan yang diharapkan dalam pendapatan unit karena kendala kapasitas berarti pesawatnya terbang lebih penuh.
Namun, maskapai ini memangkas perkiraan laba tahunannya pada bulan April, menyalahkan perkiraan $ 350 juta hit dari landasan MAX.
rn- Penulis :
- Nani Suherni