
Pantau.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat dukungan dari gabungan Suluh Kebangsaan. Dukungan itu sebagai bentuk kepercayaan independensi KPU sebagai penyelenggara negara.
"Kami meyakini bahwa KPU lembaga mandiri yang tidak bisa diintervensi oleh lembaga di luarnya dan tidak bisa melakukan kecurangan secara terstruktur atas pelaksanaan dan penetapan hasil pemilu. Oleh sebab itu kami mendukung KPU sepenuhnya," kata Ketua Umum Suluh Kebangsaan Mahfud MD di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Kubu 02 Desak KPU Bereskan 17,5 Juta DPT Bermasalah
Mahfud menegaskan, Suluh Kebangsaan mendukung KPU untuk bekerja secara independen, profesional, dan transparan. Juga menolak setiap upaya dan tudingan yang mendelegitimasi kinerja KPU dan hasil pemilu tanpa bukti sah.
Selain itu, Suluh Kebangsaan juga menyerukan pada semua institusi yang berfungsi sebagai pengawas dan pelaksana pemilu seperti aparat kepolisian, Bawaslu, DKPP, dan MK dapat bersikap netral dan bertindak adil sebagai wujud tanggung jawab dalam mengemban konstitusi.
"Kami menyerukan agar semua kontestan pemilu dan seluruh warga masyarakat dapat menjaga ketertiban dan kerukunan serta mengawasi jalannya pemilu dan membawa ke mekanisme hukum yang tersedia di Indonesia jika ada kecurangan," tuturnya.
Sementara itu Ketua KPU Arief Budiman berharap deklarasi tersebut bisa menjadi dukungan moril bagi KPU dalam menjalankan tugas. Arief mengaku semakin dekat waktu pemilu, semakin banyak informasi simpang siur yang beredar di masyarakat.
Baca juga: BPN Terus Permasalahkan DPT, TKN: Tanda Makin Tak Percaya Diri Menang
Arief berharap, Suluh Kebangsaan bisa menjadi salah satu bagian dalam menyampaikan informasi terkait pemilu yang valid kepada masyarakat.
"Makin mendekati hari pemungutan beban kerja dan banyak hal yang simpang siur. KPU merasa perlu juga menyampaikan pada para tokoh dengan harapan informasi ini tidak berhenti. Jadi apa yang disampaikan KPU, para tokoh bisa diteruskan pada masyarakat hingga mendapat informasi yang benar," ucapnya.
Dalam deklarasi dukungan itu dihadiri juga komisioner KPU dan 25 pengurus Suluh Kebangsaan. Di antaranya, Sekjen Suluh Kebangsaan Alisa Wahid, Rektor Al Azhar Sardy Sar, Dilon AS, Wisnu Batana, Mantan Menteri Tenaga Kerja Alilal Hamdi, Murhanyanto, Subandrio, budayawan Sastro matawi, Suhandi Sanjaya, Imam Prasojo, Rental Kasali, dan lainnya.
- Penulis :
- Adryan N