
Pantau.com - Semakin banyak pekerja asal Timor Leste yang membantu panen buah beri di Tasmania (Australia). Tahun ini tercatat 214 orang bekerja di 4 lahan pertanian di sana.
Timor Leste baru saja masuk dalam Program Pekerja Musiman Australia (SWP). Hingga saat ini ada 2.500 warga Timor Leste yang sedang menunggu antrean untuk bekerja di Australia lewat SWP.
Nilai industri beri di Tasmania, pulau terbesar yang terpisah dari benua Australia saat ini adalah sekitar $AUD 80 juta (sekitar Rp800 miliar) setiap tahunnya.
Baca juga: Jumlah Ikan Kecil Menurun, Industri Lobster di Amerika Kalang Kabut
Oleh karenanya setiap musim panenan diperlukan pekerja untuk memnbantu, dan para pekerja di Tasmania tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut.
Dikutip ABC, Timor Leste adalah salah satu negara yang ikut dalam program Pekerja Musiman Australia (SWP), program dimana para pekerja dari terutama kawasan Pasifik datang ke Australia di masa panen buah. Para pekerja biasanya datang dengan kontrak selama enam bulan sehingga para pekerja asing ini bisa mendapatkan penghasilan sehingga bisa mengirim uang ke negara masing-masing.
Tahun 2018, ada sekitar 1.400 pekerja Australia yang bekerja di berbagai pertanian di Australia, dan 214 orang diantaranya bekerja di Tasmania.
"Warga Timor Leste adalah cerita sukses di Tasmania." kata Lucy Rodgers dari Kedutaan Timor Leste di Canberra.
"Pertanian berri menyediakan lapangan kerja berimbang bagi pria dan wanita, dengan kebanyakan pertanian rationya 50:50 sehingga ini bagus bagi kesetaraan gender dan membuka kesempatan bagi pekerja perempuan asal Timor," ungkapnya.
Salah satu pertanian itu adalah Burlington Berries di Cressy, yang mempekerjakan pemetik dari 35 negara dan tahun lalu baru mulai mendatangkan pekerja dari Timor Leste. Libby Sutherland dari Burlington Berries berkunjung sendiri ke Dili untuk mencari 20 pekerja yang diperuntukkan bagi pertanian tersebut di musim pertama program pekerja musiman tersebut.
"Kami sangat puas dengan para pekerja ini," kata Sutherland.
Baca juga: Ekspor Korea Selatan Anjlok hingga 8,2 Persen
"Mereka bisa dipercaya, mereka bisa diandalkan dan bisa bekerja dengan baik dengan pekerja Australia lainnya," tambahnya.
Salah seorang pekerja itu adalah Surayah Khan, yang juga adalah guru sekolah menengah di Dili, dan di Burlington menjadi pimpinan pekerja dimana mereka memetik stroberi dan raspberi.
"Saya berharap pengalaman yang kami dapatkan di Tasmania, bisa bermanfaat bagi negara kami." katanya.
"Saya ingin warga Timor Leste untuk memahami bahwa ketika kami bekerja di sini, dan ketika kami kembali ke Timor Leste, kami bisa mengubah pikiran dan berpandangan bahwa pertanian adalah bisnis serius."
Andrew Terry dari pertanian lainnya yaitu Tasmanian Berries juga sudah merekrut 20 pekerja asal Timor Leste musim ini dan berharap akan memperbanyak pekerja untuk tahun depan.
"Saya kira pada awalnya suhu udara di Tasmania (yang dingin) mengejutkan mereka."
Lewat program SWP ini ada sekitar 2.500 pekerja asal Timor Leste sedang berada dalam antrean untuk bisa bekerja di Australia.
rn- Penulis :
- Nani Suherni