
Pantau.com - Pemungutan suara terkait pemilihan presiden dan parlemen di Indonesia, negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, telah dilangsungkan pada Rabu (17/4/2019).
Pemungutan suara dilakukan terlebih dahulu pada negara bagian Timur Indonesia pukul 07.00 WIT, diikuti dengan wilayah Tengah Indonesia, yakni Bali kemudian Ibu Kota Jakarta dan Provinsi di wilayah Barat, sebuah negara kepulauan dengan jumlah pulau besar maupun kecil mencapai 17.000.
Sekitar 193.000.000 orang di Indonesia yang memenuhi syarat ikut dalam pemilihan presiden di negara mayoritas Muslim itu. Selain memberikan suara untuk calon dan wakil presiden, penduduk Indonesia juga memberikan suara untuk DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.
Pemilihan presiden itu menentukan siapa pemimpin selanjutnya bangsa Indonesia dalam lima tahun kedepan. Apakah petahana Presiden Jokowi ataukah mantan Jenderal dari era kediktatoran militer Soeharto, Prabowo Subianto.
Baca juga: Jokowi-Maruf Menang Telak di Dua TPS KBRI Beijing
Jajak pendapat secara konsisten menghasilkan survei dengan keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf hingga 20 persen, meskipun analis mengatakan selisih akan lebih ketat lagi.
"Saya telah memilih Jokowi karena lima tahun ini tak cukup bagianya untuk menyelesaikan program brilian terkait infrastruktur, kesehatan, maupun pendidikan," ujar Eko Cahya Pratama (43), salah satu pemilih usai memberikan suaranya di TPS di Tanggerang.
"Bagi saya, negara ini lebih baik dikelola oleh seorang pria dengan rekam jejak yang bersih daripada yang dengan mereka yang 'kotor' di masa lalu," tambahnya, seperti dilansir Time, Rabu (17/4/2019).
Kampanye Jokowi menyoroti kemajuan negara itu dalam mengurangi kemiskinan dan memperbaiki infrastruktur Indonesia, termasuk pelabuhan baru, jalan tol, bandara, dan transportasi massal, dengan fakta terbaru bahwa Jakarta menjadi kota yang mengalami kemacetan kronis.
Baca juga: Pemantau Asal Afghanistan Bicara Pemilu Indonesia, Bilang Apa Sih?
Sementara itu, seorang nasionalis, Prabowo Subianto, telah menjalankan kampanye yang dinilai menakut-nakuti, menyoroti apa yang ia anggap sebagai kelemahan Indonesia dan risiko eksploitasi oleh kekuatan asing.
"Ia layak untuk mendapatkan suara, karena saya terkesan dengan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan sebuah bangsa yang besar," kata Anneka Karoine (43), usai dirinya dan suami memilih Prabowo-Sandiaga Uno.
"Saya percaya mereka akan memimpin negara kita lebih baik daripada pemimpin saat ini," tambahnya.
Voting pemilihan presiden Indonesia berakhir pada 13.00 dan quick count akan diumumkan setelah dua jam penutupan pemungatan suara di wilayah Barat.
- Penulis :
- Noor Pratiwi