
Pantau.com - Peneliti dalam sebuah kongres kesehatan European Society of Cardiology di Amsterdam, Belanda, mengungkapkan bahwa mendengarkan musik selama kurang lebih 30 menit dapat membantu fungsi jantung menjadi lebih baik.
Ketika mendengarkan lagu kesukaan dengan durasi 30 menit atau lebih, fungsi jantung akan naik sebesar 19 persen. Meski mekanisme belum diketahui secara jelas, para peneliti yakin peningkatan itu berasal dari perubahan hormon.
Musik berpengaruh pada emosi. Paparan itu kerap menimbulkan reaksi kimia tertentu di otak. Reaksi itulah yang diperkirakan menimbulkan peningkatan fungsi kardiovaskular.
Baca Juga: Orangtua Bisa Bermusik Mampu Atasi Anak Kecanduan Gadget
"Ketika kita mendengarkan musik yang kita suka, otak akan melepaskan endorphin dan itu dapat memperbaiki kesehatan vaskular kita," kata ketua tim peneliti Delijanin Ilic, seperti yang dikutip dari Medical Daily.
Ilic dan rekan-rekannya mencatat penyakit jantung pasien. Mereka diminta untuk berolah raga, mendengarkan musik, atau keduanya selama tiga minggu. Di akhir penelitian, peneliti menemukan bahwa grup kombinasi mengalami kenaikan dalam hal berolahraga dan kesehatan jantung sebesar 39 persen.
Kenaikan itu lebih banyak dari grup yang hanya berolah raga, 10 persen. Sementara itu, grup yang hanya mendengarkan musik fungsi kardiovaskularnya naik 19 persen.
"Kombinasi musik dan olaharaga adalah dua hal yang bagus dalam menaikan fungsi kardiovaskular. Kenaikan fungsi kardiovaskular juga berkaitan dengan kenaikan kemampuan berolahraga," kata Ilic.
"Mendengarkan lagu kesukaan dan berolahraga rutin memperbaiki fungsi jantung dan mungkin merupakan metode terbaik untuk pasien CAD (Coronary Artery Disease)," tambahnya.
Baca Juga: Pernikahan yang Bahagia Memengaruhi Kesehatan Jantung
Ia juga menambakan kenaikan fungsi itu juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan jenis musik. Jika musik yang di dengarkan berupa opera atau musik klasik itu akan lebih berpengaruh daripada jenis heavy metal.
Dengan kata lain, otak menjadi penentu utama dan hormon yang dilepaskan pun bersifat subjektif.
"Tidak ada musik yang ideal untuk semua orang, semua tergantung dari kesukaan jenis musik masing-masing" kata Ilic.
"Pasien harus memilih musik yang sesuai dengan apa yang sedang dia sukai, karena hal itu dapat meningkatkan emosi positif, sehingga baik untuk jantung".
- Penulis :
- Kontributor NPW