Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mengejutkan! Ini Isi Makam Firaun Terbaru

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Mengejutkan! Ini Isi Makam Firaun Terbaru

Pantau.com - Peti mati yang belum dibuka memiliki usia lebih dari 3.000 tahun lalu merupakan salah satu dari dua peti mati yang ditemukan oleh misi yang dipimpin Prancis di kawasan utara El Asasef, nekropolis di tepi barat Sungai Nil.

Peti mati pertama telah dibuka sebelumnya dan diteliti oleh pejabat antiquities Mesir. Satu sarkofagus merupakan jenis rishi, yang sudah ada sejak Dinasti ke 17, sementara sarkofagus lainnya dari Dinasti ke 18. Kedua makam tersebut terdapat mumi di dalamnya, kata Menteri Antiquities Khaled Al Anani, seperti dilansir Sunday Express, Minggu (25/11/2018).

Dinasti ke 18 berada di abad 18 SM, periode tersebut dicatat beberapa Firauan terkenal berkuasa, seperti Tutankhamen dan Ramses II. 

Arkeolog menghapus penutup sarkofagus utuh makam TT33 di Luxor, Mesir. (Foto: Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Baca juga: Tiara Portland 'Harta Karun Nasional' Inggris Hilang Dicuri

Pihak berwenang juga mengungapkan bahwa di daerah yang sama makam petua Kuil Konvensi diidentifikai sebagai Thaw-Irkhet-if.

Makam yang berisi lima masker dengan warna dan 1.000 patung Ushabti, miniature hamba-hamba yang cenderung untuk orang meninggal dunia.

Arkeolog bergesar sekitar 300 yards dan menemukan puing-puing, yang memakan waktu lima bulan untuk menuju makam yang berisi lukisan langit-langit berwarna milik keluarganya.

Topeng kayu ditampilkan di luar pusara yang baru ditemukan di pekuburan al-Assassif di Luxor, Mesir. (Foto: Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Baca juga: Kode Rahasia Mesin Enigma Perang Dunia II Akhirnya Terpecahkan

Makam tersebut juga berisi mumi, tengkorak yang berusia sekitar 4.000 tahun yang lalu, tetapi kembali dalam periode akhir. Mumi manusia digunakan dalam Mesir Kuno untuk mejaga tubuh mereka di akhirat, sementara mumi hewan digunakan sebagai persembahan keagamaan.

Mesir telah menemukan lebih dari selusin penemuan kuno sejak awal tahun ini. Negara berharap penemuan terbaru akan meningkatkan citranya di luar negeri dan menghidupkan kembali minat di kalangan wisatawan yang kerapkali berbondong-bondong datang ke Candi Pharaonic dan piramida, tetapi telah ditutup negara sejak terjadi pemberontakan politik di tahun 2011.

Penulis :
Noor Pratiwi