Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Metode Interaktif Berinovasi di Dunia Bisnis Itu Bernama Design Sprint

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Metode Interaktif Berinovasi di Dunia Bisnis Itu Bernama Design Sprint

Pantau.com - Orang kreatif pasti bisa menciptakan inovasi dalam hidupnya, ya dalam memecahkan masalah sehari-hari, atau sekadar untuk membuat hidupnya jadi lebih berwarna. Sementara itu dalam dunia bisnis, kreativitas dan inovasi seringkali dianggap sebagai kunci kesuksesan perusahaan.

Nah untuk menjawab tantangan inovasi di era digital, dunia bisnis zaman now sebenarnya sudah mengenal satu metode ampuh yang disebut Design Sprint.

Konsep Design Sprint pada dasarnya berasal dari Design Thinking, yakni metodologi bisnis untuk menciptakan suatu produk yang digunakan oleh perusahaan kreatif ternama seperti Google dan Apple. Di tahun 2010, Jake Knapp dari Google Venture membuat versi ringkas dari Design Thinking yang kini dikenal dengan istilah Design Sprint.

Baca juga: Fintech Indonesia Akan Lakukan Ekspansi Bisnis di Pasar Asia Tenggara

Secara garis besar, metode Design Sprint berpusat pada diskusi serta pemaparan ide-ide kreatif dari tiap anggota tim di suatu proyek bisnis. Metode ini terdiri dari lima langkah kerja yang akan diselesaikan dalam waktu lima hari. 

Lima langkah tersebut adalah: understand and define (memahami dan mendefinisikan masalah), diverge (berpikir secara berbeda), decide (memutuskan ide), prototype (membuat prototipe produk), dan validation (validasi/pengujian produk). 


Ilustrasi design sprint. (via: sprintstories.com)

Lima langkah sprint di atas telah teruji bisa menjawab tantangan bisnis yang kompleks tanpa membuang banyak waktu. Lebih menariknya lagi, metode sprint memungkinkan masing-masing anggota grup menyampaikan ide dan solusi secara menyeluruh tanpa harus disela atau dikritik di tengah jalan. 

Hasilnya adalah diskusi sehat yang jadi jembatan bagi tiap individu untuk saling bertukar ide (biasanya lewat media sticky notes atau papan tulis) dan bekerja sama mengerahkan seluruh kemampuan. Ditambah lagi, aturan main Design Sprint melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam pengembangan produk. Hal itu akan meninggalkan kesan penghargaan bagi pelanggan dan melatih pelaku bisnis untuk melihat goals dari sudut pandang klien.

Di tahap berikutnya, team leader kemudian akan memilih ide mana yang paling cemerlang, atau yang paling bisa memuaskan pelanggan dan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Dari ide terpilih itu, tim akan membuat prototipe produk, lalu mengujinya langsung ke klien yang dilibatkan dalam proses sprint. 

 

Suasana dalam Design Sprint (Foto: Dok. Wisnu Ario)

Hal senada pun disampaikan Wisnu Ario Supadnomo, Kepala Departemen Perkembangan Aset Digital Telkomsel. Menurut Wisnu, metode Design Sprint bisa memajukan kualitas perusahaan dan sumber daya manusia di Indonesia.

Lebih dari itu, Design Sprint adalah bukti konkret yang menandakan inovasi tak hanya bisa diciptakan oleh orang jenius. Siapa pun bisa berinovasi, asalkan dibarengi kerangka kerja yang dapat memicu lahirnya ide-ide kreatif. Pengalaman Wisnu sebagai sprint master (pemandu Design Sprint) di sejumlah proyek digital marketing membuktikan bahwa metode sprint membuat proses inovasi jadi lebih cepat.

Baca juga: Presiden Jokowi: Warung Kopi Lokal Diprioritaskan di Rest Area

Ia yakin jika metode ini diimplementasikan secara masif, para pengusaha Indonesia akan lebih pandai dalam mengembangkan produk. Hal itu nantinya akan berujung pada perkembangan pesat ekonomi dalam negeri, serta meningkatkan kualitas persaingan perusahaan lokal di pasar global.

Lagipula, konsep Design Sprint rasanya sesuai dengan konsep permusyawaratan yang dijunjung masyarakat Indonesia. Lantas apa yang membuat sprint masih terdengar asing di ranah bisnis Indonesia?

Sekadar informasi, Wisnu ario Supadnomo adalah certified design sprint, scrum master, dan juga salah satu Indonesia Global Champion for Science ,Technology and Digital innovation  yang sudah berkecimpung di dunia digital lebih dari 10 tahun. dia juga berkarier sebagai head of Department Digital Growth Asset di perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dan terpilih menjadi salah satu best Innovator ditempat dia bekerja

Penulis :
Widji Ananta