
Pantau.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menerima panggilan telepon dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (29 Januari 2019) terkait dengan pembahasan kemajuan untuk menyelesaikan perang di Yaman dan masalah regional lainnya, menurut Saudi Press Agency.
Empat tahun perang di Yaman telah berjalan, dengan gerakan blok-Iran Houthi yang berperang dengan koalisi Arab Saudi Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang menyebabkan ribuan orang telah terbunuh melalui tindakan-tindakan militer dan menyebabkan kerusakan lainnya.
Baca juga: Perundingan Perdamaian Yaman Digelar di Swedia
Perserikatan Bangsa-bangsa telah mencari solusi untuk menyelamatkan kesepakatan yang buntu pada Desember lalu, antara kedua belah pihak untuk segera menarik pasukan masing-masing dari Pelabuhan Hodeidah, yang menjadi pintu masuk utama untuk bantuan Yaman.
Militan Houthi yang menguasai wilayah Hodeidah dan koalisi Arab Saudi yang menguasai wilayah sekitarnya, keduanya tidak setuju atas siapa yang akan mengendalikan kota dan pelabuhan jika keduanya menarik pasukannya masing-masing.
Baca juga: Voting Senat AS: Trump Harus Tarik Angkatan Militer dari Yaman dan Tinggalkan Saudi
Melansir Reuters, Rabu (30/1/2019), utusan PBB Martin Griffiths menyebutkan bahwa usulan yang ada dengan penarikan pasukan dari pelabuhan telah dimasukan dalam pembahasan tersebut dan mendesak pihak yang bertikai untuk segera melakukan kebijakan itu.
"Sekretaris Jenderal PBB itu menyatakan terima kasih untuk dukungan Kerajaan dalam mendorong hasil positif dalam dialog antara pihak di Yaman," kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan SPA.
- Penulis :
- Noor Pratiwi