Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Orang Kaya China Was-was Negaranya Bisa Berakhir Seperti Venezuela

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Orang Kaya China Was-was Negaranya Bisa Berakhir Seperti Venezuela

Pantau.com - Orang super kaya China kehilangan kepercayaan mereka pada masa depan keuangan negaranya. Hal itu karena kekhawatiran akan dampak perlambatan perdagangan global dan melambatnya liberalisasi ekonomi menyebabkan kekhawatiran.

New York Times menuliskan, beberapa warga kaya takut bahwa China akan berakhir mengikuti jalan yang sama dengan Venezuela yang pernah makmur.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Januari oleh Hurun Report, sebuah perusahaan riset yang berbasis di Shanghai, mencatat bahwa hanya  sepertiga dari warga negara China super kaya yang percaya diri tentang masa depan ekonomi Tiongkok.

Namun jika dibandingkan, dengan survei yang sama dua tahun lalu, menunjukan mereka yang optimis itu kurang lebih hampir dua pertiga dengan masa depan ekonomi China. Ini juga merupakan angka terendah dalam 15 tahun survei telah diproduksi, kata Hurun.

Baca juga: Lebih dari 4.300 Toko Tutup di 2019, Usaha Ritel 'Kiamat'?

Survei yang sama dari Hurun juga menunjukkan bahwa jumlah orang China kaya yang tidak percaya sama sekali pada masa depan ekonomi China justru tumbuh dua kali lipat dari survei tahun lalu, dan sekarang duduk di 14 persen.

Survei Hurun terhadap 465 warga China super kaya juga menunjukkan bahwa hampir setengahnya mempertimbangkan, atau sedang dalam proses, migrasi keluar dari Tiongkok.

Kata elit kaya Tiongkok yang pesimis dengan masa depan ekonomi China mengatakan, dirinya sedang menghadapi persimpangan besar, dengan perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung dengan AS, dan perlambatan umum dalam pertumbuhan.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok, meski masih sangat tinggi tetapi menurut standar ekonomi angka ini terus melambat. Pada akhir 2018, itu berkembang pada laju tahun-ke-tahun paling lambat sejak puncak Resesi Hebat.

Baca juga: Kenapa AirAsia 'Suspend' Seluruh Penjualan Tiket di Traveloka?

Ekonomi Tiongkok tumbuh sebesar 6,6 persen dari tahun sebelumnya, turun dari 6,9 persen tahun 2017, data resmi menyarankan pada bulan Januari.

Tidak hanya melambat, banyak elit China dilaporkan takut terhadap liberalisasi ekonomi China ekonomi di bawah rezim Xi. Meskipun sempat melesat, mereka khawatir kebijakan itu bisa membawa negara ke jalur ekonomi yang bermasalah.

Profil New York Times tentang masalah yang diterbitkan pada bulan Februari menyarankan bahwa beberapa warga kaya bahkan takut bahwa China akan berakhir dengan mengikuti jalan yang sama dengan Venezuela yang dulu makmur.

"Hanya sedikit yang memprediksi kecelakaan, tetapi kekhawatiran tentang prospek jangka panjang China tumbuh," tulis Times.

Penulis :
Nani Suherni