
Pantau.com - Organisasi masyarakat (Ormas) Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat ( FPPS Sulbar) menilai gerakan reuni 212 ditunggangi gerakan kepentingan politik.
"Kami menghimbau kepada seluruh elemen pemuda dan masyarakat Sulbar agar dapat memfilter segala bentuk informasi, terlebih kepada indentitas kelompok yang menamakan diri 212," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPPS Nirwansyah, di Mamuju, Rabu (27/11/2019).
Baca juga: Habib Rizieq Hadiri Acara Reuni 212 Jika Persoalan Visa Selesai
Ia menyebut bahwa reuni 212 tersebut sangat syarat dengan kepentingan politik yang ingin memecah belah bangsa.
"Kami menganggap agenda reuni Akbar 212 yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2019 adalah ajang politisasi yang mengatas namakan umat islam demi kepentingan kelompok tertentu, masyarakat jangan mau ditunggangi," ungkapnya.
Ia meminta, masyarakat agar dapat menyikapi isu provokatif yang ingin memecah belah bangsa, namun sebaliknya harus mengedepankan keutuhan bangsa dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bangsa ini berdiri dengan beragam suku, agama dan budaya, olehnya itu, mari kita jaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia ini agar tetap aman dan kondusif, serta dapat mempersatukan bangsa dalam bingkai Kebhinneka Tunggal Ika," lanjutnya.
Baca juga: Polisi Imbau Pantia Reuni 212 Gelar Acara Sesuai Aturan yang Berlaku
Selain itu, kami berharap pemerintah agar memblokir atau meminalisir akun media sosial yang menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif.
"Kita mengharap kepada seluruh stakeholder dan masyarakat untuk melaporkan jika ada akun yang menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif kepada pihak yang bertanggungjawab dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah