Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PDIP Minta Pelapor Sukmawati Soekarnoputri Tabayyun

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

PDIP Minta Pelapor Sukmawati Soekarnoputri Tabayyun

Pantau.com - Laporan penistaan agama yang dilayangkan kepada Sukmawati mendapat perhatiann Partai PDI Perjuangan. Pelapor diminta melakukan tabayun (kroscek kembali).

"Kami menyarankan juga untuk melakukan tabayyun, apapun kita ini bangsa yang mengedepankan etika," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Tabbayun yang dimaksud Hasto ialah mencari kejelasan tentang maksud puisi berjudul 'Ibu Indonesia' yang dibacakan adik Megawati Soekarnoputri itu dan apa tujuannya.

Sehingga, Hasto menjelaskan penting juga melihat puisi Sukmawati dari kacamata sejarah islam Soekarno yang pernah menjadi tokoh sentral dalam kemajuan Islam di Asia Afrika.

Baca juga: Ogah Tafsirkan Puisi Sukmawati, Jhonny Plate Nasdem: Kalau Jawab Nanti Menista Agama

"Bagaimana Bung Karno sendiri dalam konferensi islam Asia Afrika dinobatkan sebagai pelopor pergerakan kemerdekaan Islam dan pahlawan iIlam, sehingga hal seperti itu harus kira pahami dari sejarah," tuturnya.

Sementara itu, hingga kini berbagai pihak telah melaporkan Sukmawati kepolisi, salah satunya yakni politisi Partai Hanura Amron Asyhari melaporkan putri Presiden RI pertama Soekarno itu ke Polda Metro Jaya

"Ini penghinaan terhadap kami sebagai umat Islam," kata Amron di Jakarta siang tadi.

Baca juga: PDIP Minta Sukmawati Klarifikasi Soal Puisi 'Ibu Indonesia'

Sukmawati dianggap melanggar Pasal 156 A KUHP tentang dugaan penistaan agama. Amron memastikan jika laporan Polisi Nomor : LP/1785/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 3 April 2018 akan segera ditindaklanjuti oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Tak hanya Amron, seorang pengacara bernama Denny Adrian Kushidayat juga mengadukan Sukmawati ke Polda Metro Jaya imbas puisi kontroversi itu. Rencananya, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) juga akan mengambil langkah serupa, pada Kamis, 5 April 2018 mendatang.

Penulis :
Widji Ananta

Terpopuler