
Pantau.com - Seluruh kader PDIP yang merupakan angggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota dikumpulkan untuk mengikuti workshop pembekalan dalam rangka menyukseskan Pemilu serentak Pileg dan Pilpres di 2019.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan kader untuk selalu satu napas dalam pemenangan kontestasi Pileg dan Pilpres 2019. Ia menegaskan, jika para caleg yang bertarung di daerah perolehan suaranya lebih besar daripada perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, maka akan diusulkan untuk tidak dilantik.
Baca juga: Ini Janji PKS jika Partainya Menangi Pemilu 2019
"Mengingat pemilu legislatif dan pemilu presiden adalah satu tarikan napas, DPP akan mengeluarkan instruksi bagi caleg yang nanti perolehan suaranya melampaui perolehan suara presiden dan wapres, kami usulkan untuk tidak dapat dilakukan pelantikan," ujar Hasto dalam sambutannya di acara workshop, di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Jumat (23/11/2018).
Hasto pun mengungkapkan alasannya mengapa DPP PDIP mengeluarkan instruksi tersebut. Ia menilai, Pemilu kali ini adalah momentum untuk menunjukkan kepada masyarakat agar partai berlambang banteng itu kembali sukses memenangkan Pileg dan Pilpres seperti di 2014.
"Ini modal kita besar, survei terakhir Pak Jokowi itu berkisar antara 54-60 persen. Survei PDIP paling tidak 29,9 persen. Tapi kita tidak boleh puas diri dengan hasil survei ini. Ibu Mega selalu mengingatkan rakyat adalah cakrawati perjuangan kita. Karena itu tugas kita bersama untuk turun ke bawah menggelorakan suara rakyat itu," tuturnya.
Baca juga: Langkah Presiden Jokowi Sikapi Kasus Baiq Nuril Dinilai Tepat
Lebih lanjut, untuk mendukung intruksi tersebut, PDIP mewajibkan untuk setiap calegnya untuk memasang foto Jokowi-Ma'ruf, Megawati hingga Bung Karno di setiap poster maupun spanduk. Hal itu menurutnya agar Pileg dan Pilpres tetap berada dalam satu napas.
"Tugas kita harus menjadikan pemilu legislatif dan pemilu presiden sebagai satu tarikan nafas perjuangan. Bagi setiap caleg di dalam masang APK (alat peraga kampanye) wajib untuk memasang gambar Pak Jokowi dan Maruf. Wajib untuk memasang gambar Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N