
Pantau.com - Industri asuransi di Indonesia dinilai masih memiliki peluang yang sangat terbuka dan menjanjikan saat kesadaran masyarakat untuk ikut asuransi cenderung makin baik.
"Untuk asumsi jangka panjang asuransi memiliki potensi yang menjanjikan, apalagi jika didukung dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik serta makin tingginya kesadaran berasuransi," kata Presiden Direktur & CEO BCA Life Rio Winardi kepada pers saat meluncurkan layanan aplikasi BCA Life Mobile Services di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Baca juga: Jual Barang Impor, Penguatan Dolar Berimbas ke Penyewa Ritel
Sekalipun masyarakat Indonesia masih harus terus dilakukan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya asuransi, dia optimistis, industri tersebut dalam jangka panjang akan tumbuh pesat.
Dia membuktikan sejumlah perusahaan asuransi asing banyak yang membuka cabang di Indonesia, sekalipun perusahaan asuransi lokal sebenarnya juga sudah banyak yang beroperasi.
"Itu artinya industri asuransi di Indonesia memang menjanjikan," kata Rio.
Baca juga: Luhut (Masih) Santai Tanggapi Anjloknya Rupiah Hingga Rp15.000 per Dolar AS
Adanya gejolak ekonomi dunia yang kurang menguntungkan seperti saat ini, diakuinya, secara langsung juga ikut mempengaruhi iklim industri asuransi di Indonesia.
"Namun kita tetap optimistis asuransi akan membaik dalam jangka panjang," katanya.
Sepanjang 2018 sampai semester pertama 2018, BCA Life membukukan kinerja baik, yaitu mencapai gross premi Rp325,18 miliar yang tumbuh year on year (yoy) 21 persen dibanding periode sama 2017 sebesar Rp269,53 miliar.
Pada semester pertama 2018 perusahaan sudah membayar klaim sebesar Rp60,35 miliar, naik 29 persen dibanding periode sama 2017 sebesar Rp46,75 miliar, dengan memiliki nasabah aktif 502.754 orang.
- Penulis :
- Nani Suherni