
Pantau.com - Serangan elektromagnetik disebut Pemerintahan Presiden Nicholas Maduro, sebagai penyebab pemadaman listrik besar-besaran yang menyelimuti Venezuela.
Menteri Komunikasi dan Informasi Jorge Rodríguez mengatakan, matinya listrik tersebut merupakan campur tangan pihak luar. Atas persitiwa tersebut, pemerintah telah membuka layanan protokoler untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Mati Lampu (Lagi), Pemerintah Venezuela Sebut Ada Sabotase Baru
Penyelidikan awal, matinya listrik itu dilakukan dengan melakukan serangan terhadap pembangkit listrik tenaga air Guayana, yang diketahui penyedia utama layanan ini di negara ini.
Pada bulan Maret, Venezuela mengalami dua pemadaman besar yang membuat negara itu dalam kegelapan selama berhari-hari. Pada saat itu, Caracas menyalahkan serangan cyber pada pembangkit listrik tenaga air dan sistem distribusi Guri. Maduro menuduh AS kala itu melakukan perang listrik untuk membentengi tokoh oposisi Juan Guaido.
Sementara itu, Guaido membalas tudingan Maduro. Menurutnya, sang Preasiden yang menghancurkan sistem kelistrikan negara.
Baca juga:
- Penulis :
- Widji Ananta