
Pantau.com - Malaysia mengatakan akan merevisi buku pelajaran tingkat nasional karena ada bagian yang menyebut anak gadis harus menutup tubuh guna menghindari pelecehan seksual. Tak ayal, hal itu memicu kemarahan para pendukung hak perempuan.
Pada buku untuk anak usia sembilan tahun, ada bab yang berjudul "melindungi martabat seseorang" yang memerlihatkan gambar orangtua mengatakan pada anak gadisnya agar berpakaian sederhana atau dia akan dikucilkan teman-temannya dan membawa aib bagi keluarga.
Gambar tersebut menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan para pegiat dan orang tua yang menyebut gambar itu akan mengabadikan pemikiran bahwa cara berpakaian para perempuan dapat menyebabkan terjadi kekerasan seksual.
Baca juga: Malaysia Boikot Seluruh Kegiatan Dunia Jika Israel Jadi Peserta
Kementerian Pendidikan mengatakan dalam pernyataannya pada Selasa petang, akan menutup halaman yang dipersoalkan itu dengan stiker "karena infografis itu dapat ditafsirkan untuk menyalahkan korban pelecehan seksual." "Kami menyambut keputusan kementerian," kata Mastura Rashid, perempuan juru bicara Kelompok Pemberdayaan Hak Perempuan, kepada Thomson Reuters Foundation.
Dia mengatakan gambar tersebut memperkuat stereotip bahwa "anak perempuanlah yang bersalah bila terjadi pelecehan seksual." Kelompok Saudari Dalam Islam mengatakan penggambaran perempuan dalam buku tersebut "sangat tidak tepat".
"Anak gadis tidak seharusnya diajar menerima bahwa menjadi perempuan akan menjadikan dirimu sebagai sasaran dan mudah menjadi mangsa," demikian pernyataan oleh kelompok tersebut.
Baca juga: Singapura Sebut Hubungan dengan Malaysia Hadapi Penurunan, Ini Alasannya
Pemerintah mengatakan tahun lalu ada rencana memperkenalkan cara berbusana bagi Muslimah di tempat kerja, tetapi mendapat reaksi dari para pegiat yang menuding para pejabat bertindak seperti "polisi mode".
Para perempuan di negara yang sebagian besar warganya Muslim dengan penduduk yang banyak dan memiliki suku serta pemeluk agama minoritas, pada masa lalu dilarang memasuki kantor-kantor pemerintah dengan berbusana tidak senonoh misalnya rok pendek.
- Penulis :
- Widji Ananta