
Pantau.com - Seorang pejabat senior pemerintah Inggris telah dipecat setelah pertanyaan soal Islamophobia dan anti-Semit yang dikeluarkannya.
Roger Scruton, profesor sayap-kanan dan mantan Kementerian Perumahan, telah mengatakan bahwa Islamophobia adalah masalah yang diciptakan oleh orang Ikhwanul Muslimin yang tidak dapat diterima.
"Profesor Sir Roger Scruton telah dipecat sebagai ketua Komisi Bangunan Inggris, setelah mengeluarkan pernyataan yang tak dapat diterima," kata para juru bicara kementerian tersebut.
Baca juga: Otoritas Berwenang Jerman Gerebek Perkantoran Organisasi Islam
Scruton, yang telah lama menjadi teman Presiden Viktor Orban, mengatakan dalam satu wawancara dengan Majalah New Statesman, yang berpusat di Inggris, bahwa rakyat mendapatkan serbuan yang kian banyak tiba dari kaum muslim.
Pernyataan ini membuat keputusan menentang Buruh dikembalikan mengeluarkan seruan agar dia mundur setelah meminta pernyataan itu.
Seorang juru bicara Downing Street telah mengatakan, apa yang disampaikan oleh Scruton sangat menyinggung perasaan. Ditegaskan, pernyataan tersebut bukan mewakili pemerintahan Inggris.
"Pernyataannya bahwa Islamophobia tidak ada, beberapa pekan setelah serangan yang meluluh-lantakkan di Christchurch, sangat berbahaya, dan pembelaannya tentang praduga yang ada pada Pemerintah Viktor Orban di perbincangan," papar Dawn Butler, pejabqt dari Partai Buruh.
Baca juga: OKI Diharapkan Segera Putus Rantai Penyebaran Islamophobia
Sebelumnya, Dewan Muslim Inggris telah mengatakan, partai Konservatif mengadakan pelajaran tentang Islamophobia.
"Kenyataannya adalah persetujuan ini akan terus muncul hingga kepercayaan dibangun kembali melalui sebuah persetujuan independen tentang Islamophobia di dalam partai tersebut," kata seorang juru bicara Dewan itu.
Pada Maret, 14 anggota Partai Tory diskors setelah setelah mengeluarkan pernyataan Islamophobia di Internet. Beberapa tokoh dan organisasi telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Theresa May menangani kasus rasial tersebut.
rn- Penulis :
- Widji Ananta










