
Pantau.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan jika ada sejumlah elite yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019 mendatang, namun urung terjadi karena mendapat ancaman. Pernyataan itu dikeluarkan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada ribuan relawan pendukung Prabowo-Sandiaga yang berkumpul di Istora Senayan, Jakarta, Kamis siang (22/11/2018).
Awalnya Prabowo memperingatkan orang yang memiliki harta dan jabatan tinggi untuk bisa mendengarkan suara-suara rakyat Indonesia. Menurutnya, selama ini pihak tersebut selalu membohongi rakyat.
"Hei hei orang-orang kaya di Indonesia dengarkan suara rakyat Indonesia. Hei kau yang banyak uang, hei kau yang punya kekuasaan jangan kau kira rakyat Indonesia mau dibohongi terus. Itu banyak sekali kamera di situ. Hei kau yang punya kamera itu dengar kan suara rakyat," kata Prabowo.
Baca juga: Tim Jokowi-Ma'ruf Kritik Wacana Gaji Guru Rp20 Juta
Kemudian mantan Danjen Kopasus itu bercerita bahwa sempat ada sejumlah elite yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019 akan tetapi malah mendapat ancaman yang besar. Para elite datang dengan jabatan dan posisi yang beragam. Ia pun mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.
"Saya sering kedatangan elite. Entah pake gelar ini gelar itu. Pake posisi ini itu dan mereka bilang 'Pak Prabowo kami ingin mendukung Pak Prabowo tapi kami ditekan kami diancam jadi kami akan mendukung Pak Prabowo diam-diam kita akan mendukung pak Prabowo dari belakang. Datang dengan ancaman besar. Datang Pak Prabowo sebetulnya ingin dukung tapi diancam kami ditekan'," ungkapnya.
Baca juga: Pengamat: Mau Reuni 212? Silakan Saja, tapi...
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tak bisa berbuat banyak dengan adanya fenomena tersebut. Menurutnya, ia saat ini mensyukuri bahwa masih ada relawan-relawan yang mendukungnya tanpa takut diancam.
"Saya hanya berdoa kepada yang maha kuasa ya Tuhan beri saya kekuatan agar saya tidak mengecewakan rakyat saya. Banyak orang lebih pintar daripada saya, banyak orang yang lebih kaya dari saya tapi kenapa rakyat begitu besar dukungannya kepada saya," pungkasnya.
Sebelumnya, ribuan massa yang tergabung sebagai relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berkumpul Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Ribuan relawan dari berbagai kalangan tersebut bakal mengikuti pembekalan guna memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Ketua Panitia Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono menyebut ini bersifat internal. Para relawan bakal diberikan strategi. Acara ini dihadiri sekitar 3000 relawan dan akan dihadiri langsung oleh Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk memberi pengarahan sekaligus pembekalan-pembekalan jitu untuk menyukseskan dirinya di Pilpres 2019.
"Saya sebagai ketua panitia mengundang sekitar 3000-an orang. Kita juga sesuaikan dengan KPU, kita batasi hanya kegiatan yang bersifat internal, relawan ini dari sekitar jakarta aja," kata Fery.
Baca juga: SBY Kampanyekan Prabowo-Sandi Bulan Maret, PKS: Kami Doakan Agar Efektif
"Ini adalah acara pembekalan relawan, sifatnya internal tertutup yang kemudian berisi nanti tentang langkah langkah yang akan dilakukan oleh relawan menghadapi pilpres 2019 nanti. Karena mengingat animo dan antusiasme relawan-relawan yang sekarang sudah ada, perlu kiranya kita bekali mereka pemahaman perbedaan antara pilpres tahun 2014 dengan tahun ini," tuturnya.
Waketum Partai Gerindra itu melanjutkan, Pilpres 2019 berbeda dengan Pilpres sebelumnya pada 2014 lantaran dilaksanakan serentak dengan Pileg. Menurutnya pemilu kali ini sudah memasuki kepada era digital, sehingga para relawan diberikan pembekalan lewat media sosial supaya dapat bekerja secara maksimal.
"Pada pemilu saat ini, era sosial media juga kan lebih masif dari 2014 lalu. Maka dari itu nanti kita kasih tau apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan. Nah bekal ini kita berikan ke relawan untuk nantinya bisa disampaikan kembali ke relawan lainnya maupun ke masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N