Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sanksi Kemenhub Terhadap Lion Air Dianggap Lembek, Kenapa?

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Sanksi Kemenhub Terhadap Lion Air Dianggap Lembek, Kenapa?

Pantau.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan pemberian sanksi oleh Kementerian Perhubungan (kemenhub) terhadap maskapai bermasalah, khususnya maskapai Lion Air masih sangat lemah.

Hal itu diungkapkan Tulud dalam sebuah diskusi bertajuk Awan Hitam Penerbangan Kita yang digelar di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).

"Sanksi Kemenhub terhadap Lion Air berbagai kasus, ini terlihat lembek. Tidak cukup hanya menggeser direktur teknik, mengaudit tarif, walaupun tarif juga bukan hal-hal yang patut diaudit, saya melihat nyali Kemenhub dalam berhadapan dengan Lion Air itu lembek," cetus Tulus.

Baca juga: YLKI Minta Pemerintah Pastikan Kompensasi Korban Lion Air JT-610 yang Jatuh

Ia menilai sanksi yang diberikan kemenhub kepada Lion Air tidak seimbang dengan pelanggaran yang dilanggar maskapai berlambang kepala singa merah tersebut. 

"Saya tidak berani menyimpulkan cincai. Tapi kita rasakan antara tingkat pelanggaran yang dilakukan dengan sanksi yang diberikan itu tidak balance," ungkapnya.

Tulus menjelaskan, pihaknya banyak menerima aduan pelanggaran yang dilakukan maskapai Lion Air terhadap konsumennya. Menurutnya, yang menjadi ironi ketika aduan itu disampaikan pihaknya ke Lion Air, pihak maskapai tak koorperatif merespon aduan.

"Ironi berikutnya di satu sisi pengaduan sgt tinggi, tapi ketika kami follow up manajemen lion air tidak kooperatif, tidak merespons pengaduan-pengaduan dari YLKI," tuturnya.

Lebih lanjut, dalam catatannya terkait aduan 7 tahun terakhir memang paling tinggi dan paling banyak aduan konsumen terhadap maskapai Lion Air. Menurutnya, mulai penerbangan delay hingga pengerusakan dan pencurian bagasi menjadi aduan yang paling sering pihaknya terima.

Baca juga: Tragedi Lion Air JT-610: Mimpi Umar Umroh Bareng Istri Pupus di Tanjung Karawang

"Kemudian refund tiket yang susah, dan juga pendodosan (perusakan dan pencurian) bagasi itu sering terjadi di Lion Air. Bahkan saya pernah dipanggil khusus oleh pihak Angkasa Pura 2 untuk melihat proses bisnis mengapa pendodosan di area di bandara khususnya di Lion Air itu terjadi," ungkapnya.

Dengan adanya kasus ini, Saddil terancam dicoret dari skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Kabarnya, pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, juga sudah menyiapkan pemain yang akan menggantikan slot Saddil.

Penulis :
Widji Ananta