Pantau.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ikut memberi sorotan untuk RUU Permusikan yang sedang digodok Komisi X di DPR RI dan dianggap memuat sejumlah pasal bermasalah. Terutama, ketentuan dalam pasal 5 dan 32. Menurutnya, orang yang ingin bermusik tidak perlu diatur.
"Ya apa sih intinya? kok orang mau bermusik aja diatur-atur," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Baca juga: RUU Permusikan Jadi Polemik, Bagaimana Proses Kemunculannya?
Menurut Fadli kreativitas atau cara orang berkreasi tidak bisa di batasi. Fadli menilai tak perlu aturan-aturan yang mengikat, sebab itu justru akan mengekang imajinasi para musisi .
"Makanya menurut saya kreatifitas itu tidak bisa di batasi, apa yang disebut musik bagus, musik keren, atau musik yang bermutu tinggi, apa standarnya, saya katakan, saya sulit itu," ungkapnya.
"Sama kaya orang melihat lukisan, Van Gogh itu tidak ada yang laku lukisannya ketika dia masih hidup. Itu selesai dia meninggal, itu lukisannya menjadi lukisan yang sangat mahal yang sangat luar biasa. Apa standarnya di dalam berkesenian? Kreatifitas, seni estetika itu tidak bisa dikasih standarisasi," sambungnya.
Baca juga: Anang Hermansyah Bantah Sebagai Perumus RUU Permusikan
Lebih lanjut, saat ini Fadli menyebut RUU Permusikan masih belum disetujui semua anggota DPR RI maupun Fraksinya. Baginya yang terpenting masih banyak RUU dalam Prolegnas yang bisa diupayakan menjadi UU. Menurutnya, saat ini masyarakat harus fokus dulu kepada Pemilu serentak 2019.
"Ya, tapi kan belum tentu semua anggota DPR setuju. Dan juga ini di dalam prolegnas kita fokus aja dulu apa yang ada di dalam prolegnas. Kita fokus aja dulu dengan pemilu nanti dimasa yang akan datang. Kalau sudah ada pemerintahan baru ya kita bahas," tandasnya.
- Penulis :
- Widji Ananta
