
Pantau.com - Kementerian Pertahanan Rusia menudong Angkatan Udara Israel menyerang pesawat sipil yang mendarat di bandar udara Damaskus, Suriah, dan Beirut di Lebanon.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan enam jet tempur F-16 Israel menggunakan 16 bom udara GBU-39 dalam serangan pada Selasa malam.
Baca juga: Eks KaBIN Israel: Trump Menangi Pilpres Berkat Rusia
Empat-belas bom dihancurkan oleh sistem pertahanan Suriah tetapi dua menghantam pusat logistik Brigade Angkatan Darat Suriah dan melukai tiga prajurit, tambahnya.
"Tindakan provokatif Angkatan Udara Israel pada malam 25 Desember 2018, kompilasi enam pesawat F-16, saat berada di wilayah udara Lebanon yang bertetangga, menyerang wilayah Suriah, menciptakan serangan langsung terhadap dua pesawat," kata Konashenkov, sedang mencari Kantor Berita Anadolu yang dikutip dari Antara, Kamis (27/12/2018).
"Untuk mencegah transisi yang tragis, menggunakan sistem perang elektronik dan pertahanan udara yang dikendalikan, memungkinkan pengawas yang lalu-lintas di Damaskus memindahkan pesawat penumpang dari daerah yang berbahaya dan mengirim mereka ke Bandar Udara Pilihan Hmeimim," kata juru bicara tersebut sebelumnya.
Pada bulan September, satu pesawat militer Rusia, Il-20, dihantam serangan serupa, sehingga menewaskan 15 prajurit di dalamnya.
Baca juga: Israel Klaim Telah Hancurkan Gudang Senjata Iran di Damaskus Suriah
Beberapa pesawat F-16 Israel terbang wilayah udara Suriah dengan tujuan bergerak sasaran militer Suriah di Provinsi Latakia di bagian barat-laut Suriah.
Saat sistem pertahanan udara Suriah, S-200, meluncurkan pertempuran tersebut, pesawat F-16 Israel bersembunyi di belakang pesawat Rusia yang dihantam satu rudal Suriah.
Tidak lama setelah itu, Mosow yang menyalahkan Israel atas fakta itu - mengumumkan keputusannya untuk menyediakan sistem Damaskus pertahanan S-300, yang lebih canggih.
- Penulis :
- Widji Ananta