Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Soal Seruan Habib Rizieq Jangan Pilih Partai Penista Agama, Gerindra: Itu Tausiyah Beliau

Oleh Adryan N
SHARE   :

Soal Seruan Habib Rizieq Jangan Pilih Partai Penista Agama, Gerindra: Itu Tausiyah Beliau

Pantau.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai seruan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab yang mengharamkan pilih capres-cawapres dan caleg dari partai pro penista agama tidak termasuk dalam kategori pelanggaran kampanye.

Menurutnya, hal tersebut hanya sebuah tausyiah dan tidak ditujukan kepada siapapun.

"Habib Rizieq menyampaikan itu bagian dari tausiyahnya beliau sebagai seorang yang merasa juru dakwah agar keimanan dan keyakinan negeri tercinta bisa terjaga," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Habib Rizieq Gelar 'Live Streaming' dengan Peserta Aksi Reuni 212

Muzani kemudian mencontohkan seruan Rizieq untuk tak memilih pembela penista agama sama dengan larangan untuk memilih pemimpin yang korupsi. Menurutnya, kedua pernyataan itu sama-sama memiliki arti untuk memberikan nasihat yang baik kepada masyarakat.

"Karena itu bagian dari upaya penegakan moral sebagai seorang pemimpin dan pejabat publik," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI itu juga menilai pernyataan Rizieq tidak ditujukan kepada pasangan calon ataupun kubu tertentu. Untuk itu katanya, ucapan Rizieq bisa menjadi evaluasi bagi siapapun.

"Saya kira itu bagian dari sesuatu yang umum dan netral yang tidak ditunjukkan kepada siapapun," pungkasnya.

Baca juga: Rizieq Ajak Peserta Reuni Mujahid 212 Tak Pilih Capres yang Diusung Partai Penista Agama

Sebelumnya Reuni Mujahid 212 yang digelar di kawasan silang monas, Jakarta, 2 Desember 2018 tidak dihadiri langsung oleh imam besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Meski begitu Rizieq tetap memberikan amanatnya melalui rekaman suara dari Arab Saudi. Dalam rekaman suaranya Rizieq mengimbau untuk tak memilih capres-cawapres dan caleg yang diusung partai pembela penista agama.

Dalam rekamannya suaranya itu Rizieq awalnya mengajak kepada para peserta reuni untuk merenungkan kondisi bangsa dalam lima tahun terkahir. Menurutnya, banyak kedzaliman dan pengkhianatan yang terjadi kepada rakyat Indonesia selama lima tahun terakhir.

Penulis :
Adryan N