Pantau.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi keberhasilan Polri menangkap kapal pembawa 50 ton amonium nitrat.
Susi Pudjiastuti pun menginginkan aktivitas penangkapan ikan yang merusak itu dapat segera diberantas.
"Bayangkan kalau 50 ton itu digunakan untuk meledakkan karang-karang, seperti apa," kata Menteri Susi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
Baca juga: Budi Waseso, dari Pemburu Bandar Narkoba Hingga Urusi Pangan
Sebanyak 50 ton amonium nitrat yang dibawa oleh kapal KLM Motor Eka Putri itu diduga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom ikan.
Kapal KLM Motor Eka Putri ditangkap oleh Tim Gabungan Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Selayar dan Satpolair di Perairan Jampea, 50 mil dari Pelabuhan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis 24 April 2018, sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
"Walaupun sebetulnya jumlah ini sangat kecil dibandingkan yang ada dan beredar setiap waktu. Tapi ini merupakan awal yang sangat luar biasa," ungkap Menteri Susi.
Baca juga: Polisi Temukan 7 Hektar Ladang Ganja di Aceh
Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan bahwa amonium nitrat adalah bahan pupuk yang sering digunakan oleh nelayan pelaku penangkapan ikan yang merusak untuk menangkap ikan karang.
Setiap 250 gram zat tersebut dapat memiliki daya rusak hingga seluas 5,3 meter persegi.
"Dan itu setiap waktu terjadi sekarang, bertahun-tahun. (Tujuannya) untuk menangkap ikan, tetapi yang dihancurkan luar biasa. Ini sudah saatnya kita bersama-sama untuk memerangi," tegas Susi Pudjiastuti.
- Penulis :
- Tommy Adi Wibowo
