HOME  ⁄  Internasional

Theresa May Sebut Referendum Kedua Brexit Berpotensi Chaos

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Theresa May Sebut Referendum Kedua Brexit Berpotensi Chaos

Pantau.com - Perdana Menteri Theresa May memperingatkan anggota parlemen untuk tidak mendukung referendum kedua, dengan mengatakan akan ada kerusakan fatal bagi politik Inggris mengenai Brexit.

Dia memperingatkan bahwa referendum lain juga akan lebih jauh membagi Inggris. "Mari kita tidak melanggar keyakinan orang-orang Inggris dengan mencoba mengadakan referendum lain," bunyi kutipan pidato May, seperti dikutip dari AFP, Selasa (18/12/2018).

"Kita akan melakukan kerusakan yang tak dapat diperbaiki terhadap integritas politik kita. Jika memaksakan soal Brexit."

Baca juga: Brexit Bikin Theresa May Tetap Duduki Jabatan Perdana Menteri Inggris

Seperti diketahui, Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum pada tahun 2016. May telah menghadapi seruan untuk referendum kedua untuk menyelesaikan kebuntuan Brexit, namun May berpendata jika dipaksakan maka akan mengkhianati hasil 2016 dan merusak kepercayaan publik dalam politik.

"Setiap upaya untuk memaksa Brexit melewati batas tanpa memeriksa bahwa itu memiliki persetujuan lanjutan dari orang-orang Inggris hanya akan memperkuat Uni Eropa," kata May.

Para pegiat untuk referendum mengatakan komentar May pada hari Senin menunjukkan bahwa gagasan tersebut ditanggapi dengan serius.

"Pemungutan suara publik baru akan berbeda dari referendum pada tahun 2016 karena kita sekarang tahu lebih banyak tentang apa yang dimaksud Brexit," kata Margaret Beckett, seorang anggota parlemen dari partai oposisi utama Partai Buruh dan pendukung suara rakyat."

Baca juga: Promosikan Brexit di Media Sosial, Inggris Habiskan Rp1,7 Miliar dalam Sepekan

Puluhan anggota parlemen dari semua partai utama juga mendukung referendum kedua, seperti yang dilakukan mantan perdana menteri John Major dan Tony Blair.

Namun mantan sekretaris luar negeri Boris Johnson, seorang pejuang Brexit terkemuka, mengatakan siapa pun mempertimbangkan referendum kedua adalah sebuah pemikiran yang sangat keliru.

Penulis :
Widji Ananta