
Pantau.com - Presiden Donald Trump berencana untuk menarik lebih dari 5.000 dari 14.000 pasukan AS di Afghanistan, kata seorang pejabat AS pada Kamis (20 Desember 2018). Hal tersebut menjadi tanda terbaru kesabaran Trump yang menipis dengan perang panjang Amerika dan intervensi militer luar negeri.
Sebelumnya, pada Rabu (19 Desember 2018), Trump mengumumkan menarik pasukannya di Suriah, hal itu memicu pertentangan salah satunya Menteri Pertahanan AS Jim Mattis yang menyatakan mengundurkan diri setelah berselisih atas kebijakan luar negeri sang presiden, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/12/2018).
Keputusan penarikan tentara AS sudah dibuat dengan pernyataan tertulis, yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ataupun bulan, kata seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca juga: AS Kalahkan Teroris Daesh Suriah, Trump Minta Seluruh Pasukan Militer Dipulangkan
Belum diketahui bagaimana Amerika Serikat dengan kurang dari 9.000 pasukan di Afghanistan akan mampu melanjutkan misi yang saat ini tengah berlangsung, termasuk pelatihan tentara Afghanistan dan melancarkan kampanye melawan militan Taliban dan kelompok ekstremis lainnya.
Sebaliknya, Amerika Serikat pasti akan harus membatasi misinya, hal tersebut dianggap bisa memberikan kesempatan bagi Taliban untuk bangkit kembali serta memperluas serangan militan tersebut di wilayah Afghanistan.
Baca juga: Kenapa Kau Tarik Mundur Pasukan MIliter AS dari Suriah, Mr. Trump?
Jim Mattis telah menegaskan untuk tetap mempertahankan pasukan militer AS di Afghanistan untuk meningkatkan upaya diplomatik perdamaian. Mattis mengundurkan diri setelah Trump kemungkinan akan menarik pasukan militer AS.
Keputusan penarikan pasukan dari Suriah membuat para sekutu AS bingung dan memicu reaksi keras dari sesama Partai Republik Trump di Kongres. Namun, Pentagon menolak memberikan komentar terkait Afghanistan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi