
Pantau.com - Amerika Serikat akan mulai menarik pulang pasukan militernya dari Suriah. Setelah Presiden Donald Trump menyatakan kemenangan pihaknya atas teroris Daesh di daerah konflik itu.
Hal itu merujuk kepada pemberitahuan Presiden AS Donald yang menyatakan klaim kemenangan tersebut melalui akun Twitter-nya.
"Kami telah mulai mengembalikan pasukan militer Amerika Serikat ke rumah,” kata Jubir Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, yang dilansir dari Sputnik, Kamis (20/12/2018).
Baca juga: Turki, Rusia dan Iran Gagal Membuat Susunan Konstitusi Suriah, Kenapa?
Setelah pengumuman itu, pejabat AS menyatakan bahwa dalam 24 jam, semua staf Departemen Luar Negeri AS akan dievakuasi dari Suriah dalam waktu 60 hingga 100 hari.
Jubir Departemen Pertahanan AS Robert Manning mengatakan, AS akan terus bekerja dengan mitranya di Suriah di tengah laporan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump telah memutuskan untuk menarik pasukan AS keluar dari negara Timur Tengah.
"Pada saat ini, kami terus bekerja dengan, dengan dan melalui mitra kami di kawasan ini," kata Manning.
Baca juga: Israel Siapkan Rudal Penghancur untuk Semua Negara di Timur Tengah
Mengomentari langkah itu, Senator AS Lindsey Graham mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rencana administrasi Trump untuk menarik semua anggota dinas militer dari Suriah akan menjadi kesalahan besar.
"Jika laporan media ini benar, itu akan menjadi kesalahan seperti Obama yang dibuat oleh Administrasi Trump," kata Graham. "Penarikan Amerika akan menempatkan Kurdi dan semua orang yang datang ke bantuan Amerika dalam menghancurkan ISIS dengan risiko yang luar biasa."
- Penulis :
- Widji Ananta