
Pantau.com - Ekspor produk pertanian bersertifikasi kesehatan mencapai Rp1,26 triliun pada Januari-Februari 2019 dengan total layanan sertifikasi berdasarkan data yang dirilis Karantina Pertanian Bandar Udara Soekarno Hatta sebanyak 2.254 kali.
"Ragam produk semakin banyak, seperti komoditas jengkol, daun jeruk purut, bahkan petai menunjukan tren jumlah dan tujuan negara yang meningkat," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil di Terminal Kargo Bandara Soetta Cengkareng, Banten, Selasa (26/2/2019).
Baca juga: Lihai Berinovasi, Sri Mulyani Berguru ke Menteri Jonan Perbaiki BLU Negara
Ia menjelaskan bahwa selama Januari-Februari 2019, produk pertanian yang diekspor melalui Bandara Soekarno Hatta baik media pembawa Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan telah mendapatkan percepatan layanan.
Sebagai salah satu tempat pengeluaran yang terbanyak baik dari sisi jumlah dan jenis, penerapan percepatan layanan karantina berupa "inline inspection" maupun layanan prioritas harus diterapkan.
"Penguatan sistem perkarantinaan menjadi hal yang mutlak diterapkan guna mendorong percepatan ekspor," kata Ali Jamil.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Imam Djajadi turut melepas 10 produk pertanian yang diekspor kali ini, masing-masing adalah sarang burung walet sebanyak 623,5 kilogram dengan nilai Rp26,87 miliar, buah manggis sebanyak 11,92 ton dengan nilai Rp487 juta, dan rambutan sebanyak 5,6 ton dengan nilai Rp204 juta.
Baca juga: Terkuak, Begini Trik Menteri Jonan Ubah Wajah Kereta Api Indonesia
Komoditas ekspor lainnya, yakni telur tetas sebanyak empat ton senilai Rp120 juta , vaksin 137 kemasan senilai Rp1,6 miliar, reptil sebanyak 31.173 ekor dengan nilai Rp1,1 miliar.
Imam juga menyebutkan tiga komoditas pertanian yang mulai tumbuh atau "emerging commodities" yakni petai 930 kilogram senilai Rp52 juta, jengkol sebanyak 610 kilogram dengan nilai Rp34 juta, dan ubi cilembu 1.920 kilogram dengan nilai Rp80 juta.
"Keseluruhan produk ekspor pertanian ini telah melewati proses karantina sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, sehat, dan aman dilalulintaskan," ujar Imam.
- Penulis :
- Nani Suherni