Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan nilai tukar rupiah semester II 2018 sebesar Rp14.200 per dolar AS.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya dalam hal ini tetap memprioritaskan nilai tukarnya stabil sehingga sektor usaha bisa membuat anggaran.
"Yang pentingkan kurs stabil, kalau stabil sektor riil bisa membuat budget, membuat anggaran. Karena ini periode-periode sektor dunia usaha mulai bikin budget untuk 2019, sama dengan pemerintah. Kalau kurs stabil orang bisa bikin budget, meneruskan ekspansi," ujarnya saat ditemui usai menghadiri rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Baca juga: Sri Mulyani: Defisit Anggaran Semester 1-2018 0,75 Persen
Lebih lanjut ia menambahkan, terkait tingkat suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) tergantung kebijakan dan kondisi keuangan di pasar global
"Data dependen kita lihat bagaimana kebijakan AS, data-data AS, pasar keuangan AS, kebijakan negara-negara tetangga," paparnya.
Dalam hal ini, Bank Indonesia meyakini rupiah akan kembali mengalami penguatan.
"Kalau kita lihat sekarang sudah mulai inflows, berarti di comfortable dengan yield surat utangnya, dengan melihat nilai rupiahnya, dan dia lihat kalau dia masuk di level sekarang berarti dia ada ekspektasi ke depan rupiah akan stabil atau bisa lebih kuat," imbuhnya.
- Penulis :
- Nani Suherni
