
Pantau.com - Kebijakan Fed Fund Rate yang diprediksi masih akan menaikkan kembali suku bunga sebanyak dua kali. Diprediksi juga akan mengerek kembali suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate (BI7DRR).
Kebijakan kenaikkan tentu juga berkaitan dengan industri properti perumahan.
Baca juga: Kemajuan e-Commerce Picu Pertumbuhan Pergudagangan Modern
Head of Advisory Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Vivin Harsanto menanggapi dampak kemungkinan tersebut, terhadap industri properti. Menurutnya jika pertumbuhan ekonomi tetap stabil maka kenaikkan suku bunga dinilai tidak akan terlalu berpengaruh pada industri properti.
"Kita lihat dari pengaruh ekonomi terhadap properti paling banyak berpengaruh adalah Gross Domestic Product (GDP), interest naik kalau misalnya suku bunga naik, tapi growth bisa disustain di kisaran 5 harusnya masih bisa bagus," ujarnya saat ditemui dalam sebuah acara di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2018).
Namun menurutnya jika kondisi makro ekonomi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi maka akan turut terkena imbas.
"Kalau misalnya makro ekonomi atau faktor lain pengaruhi pertumbuhan ekonomi kita tentu kita kena imbasnya juga, properti naik", imbuhnya.
Baca juga: Sri Mulyani Perketat Utang Pemerintah Pusat
Kendati demikian menurutnya perkembangan properti juga akan dipengaruhi oleh berbagai aspek. Ia mengaku tidak bisa memprediksi proyeksi pada semester II secara khusus karena banyak faktor lain yang mempengaruhi. Namun pihaknya memastikan akan selalu ada penyesuaian yang dilakukan.
"Kita juga lihat terkait change rate, interest rate up to end of the year perkembangannya seperti apa, saya gak bisa bila bagus terus atau drop tapi kalau ada perubahan pasti ada adjustment," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni