Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kinerja Industri Kosmetik Lampaui Pertumbuhan Ekonomi, Efek Wanita Doyan Make Up?

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kinerja Industri Kosmetik Lampaui Pertumbuhan Ekonomi, Efek Wanita Doyan Make Up?

Pantau.com - Industri kosmetik nasional tumbuh mencapai 6,35 persen pada 2017 dan naik menjadi 7,36 persen pada triwulan I/2018.

"Artinya, kinerja sektor ini mampu di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan kami memperkirakan sepanjang tahun 2018 bisa tembus hingga 7 persen, sejalan dengan pertumbuhan start-up dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang," kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, melalui keterangannya, Kamis (19/Juni/2018).

Di samping itu, industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga total saat ini mencapai lebih dari 760 perusahaan.

Baca juga: Berapa Triliun Qatar Habiskan Anggaran 'Bersolek' untuk Piala Dunia 2022?

Dari total tersebut, sebanyak 95 persen industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.

"Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa dari mereka sudah mengekspor produknya ke ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain," tuturnya.

Pada 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai 516,99 juta dolar AS, naik dibanding tahun 2016 sebesar 470,30 juta dolar AS. Skerja yang terampil dan mampu bersaing hingga di kancah internasional.

"Melalui pendidikan vokasi ini, diharapkan akan mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri nasional saat ini. Sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri, dengan tenaga kerja lokal berkualitas yang tersedia," jelasnya.

Baca juga: Pengamat Curigai 'Permainan' Pedagang di Harga Telur Ayam

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso meyakini, pasar produk kosmetik di Indonesia berpotensi terus tumbuh seiring dengan tren penggunaan yang semakin berkembang.

"Kalau sebelumnya hanya dua langkah, sekarang konsumen sudah banyak mengaplikasikan kosmetika 5-10 langkah, dimulai dari pembersih, serum, dan lain-lain," ujarnya. 

Oleh karenanya, lanjut Sancoyo, produsen kosmetik di dalam negeri dituntut dapat memenuhi selera konsumen saat ini apabila tidak ingin kalah bersaing dengan produk impor.

"Untuk mengetahui tren permintaan produk kosmetik, kami aktif mengadakan pameran setiap tahun yang mengundang para pemain global di bidang bahan baku, kemasan, dan mesin," imbuhnya. 

Penulis :
Nani Suherni