
Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia semakin fokus pada inovasi dan kolaborasi riset untuk menghadapi ekonomi silver, yang berfokus pada produk anti-penuaan. BPOM menerapkan konsep kolaborasi Academia-Business-Government (ABG) untuk mendukung pengembangan hasil penelitian dalam menciptakan produk kecantikan anti-aging.
Fokus BPOM pada Ekonomi Silver
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa ekonomi silver adalah sistem ekonomi yang berfokus pada memenuhi kebutuhan dan memanfaatkan daya beli masyarakat lanjut usia (lansia). Diperkirakan dalam 20 tahun mendatang, Indonesia akan memasuki era ekonomi silver, dengan permintaan produk perawatan diri lansia, terutama produk anti-aging, yang akan meningkat signifikan.
Pasar Anti-Aging yang Berkembang Pesat
Pasar produk anti-aging diperkirakan akan tumbuh dengan laju 7,08 persen pada periode 2025–2030. Produk anti-aging, yang masuk dalam kategori kosmetik perawatan kulit, menjadi salah satu produk dengan pendaftaran terbanyak di BPOM, dengan 7.248 produk pada tahun 2024.
Komponen dan Efek Produk Anti-Aging
Produk anti-aging bekerja seperti antioksidan, menggunakan bahan aktif seperti niacinamide, peptida, retinol, retinoid, dan Centella asiatica untuk memperbaiki kerusakan molekuler kulit. BPOM menilai pasar ini sebagai peluang besar, namun juga tantangan besar, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen.
Tantangan di Industri Farmasi dan Tren Global
Industri farmasi juga dihadapkan pada tantangan mencari formula terbaik untuk produk anti-aging yang sesuai dengan permintaan pasar. Tren global dalam kosmetik kini didominasi oleh produk "clean beauty," yang menggunakan bahan-bahan aman bagi kesehatan dan lingkungan, serta teknologi nano untuk meningkatkan penetrasi bahan aktif dalam kulit.
Selain itu, teknologi sel punca menjadi inovasi terkini dalam kosmetik, diklaim dapat menghasilkan produk dengan efek regenerasi kulit yang baik.
BPOM Mendukung Riset dan Inovasi
BPOM terus mendukung penelitian dan pengembangan produk anti-aging melalui program pendampingan untuk memastikan produk memenuhi standar keamanan dan kualitas yang tinggi.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, berharap kolaborasi ini dapat mendorong inovasi di bidang farmasi yang akan meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya dalam menghadapi perkembangan ekonomi silver.
- Penulis :
- Aditya Yohan








