
Pantau.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat 40 poin menjadi Rp14.455 dibanding posisi sebelumnya Rp14.495 per dolar AS.
"Meski terdapat sejumlah sentimen yang dinilai positif namun, secara riilnya tidak banyak berpengaruh pada pergerakan Rupiah," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Bahkan setelah terjadinya perang dagang, lanjut Reza, kali ini muncul perang mata uang terutama Dolar AS dan Yuan dimana Bank Sentral Tiongkok akan melemahkan mata uangnya untuk membantu ekspor Tiongkok sebagai antisipasi imbas perang dagang dengan AS.
"Dikhawatirkan mata uang rupiah akan terhimpit sehingga sulit untuk merespon berita positif dari dalam negeri," ujar Reza.
Rupiah sendiri diprediksi akan bergerak di kisaran Rp14.548 per dolar AS hingga Rtp14.469 per dolar AS.
Baca juga: Investasi Tak Melulu Untung, Tapi Harus Pikirkan Hal Ini...
Sebelumnya, laju rupiah sempat menyentuh level Rp 14.500-an di akhir perdagangan akhir pekan. Masih cenderung menguatnya Dolar AS seiring optimisme The Fed terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok membuat pergerakan Rupiah cenderung melemah.
Bahkan sentimen dari dalam negeri dimana Bank Indonesia masih mempertahankan level suku bunganya tampaknya tidak dihiraukan Rupiah. Tidak hanya itu, sejumlah sentimen yang diyakini positif juga tidak membantu Rupiah untuk bergerak positif.
Senada dengan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka menguat sebesar 13,73 poin atau 0,23 persen ke posisi 5.886,52.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,48 poin (0,38 persen) menjadi 928,65
- Penulis :
- Nani Suherni