
Pantau.com - Ketidakpastian ekonomi global membuat Bank Indonesia (BI) mewaspadai resiko dari eksternal tersebut. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, ketidakpastian ekonomi global semakin tinggi dengan munculnya risiko rambatan dari gejolak ekonomi di Turki yang disebabkan oleh kerentanan ekonomi domestik, persepsi negatif terhadap kebijakan otoritas, serta meningkatnya ketegangan hubungan Turki dengan AS.
Kendati demikian, pihaknya meyakini bahwa ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat, hal tersebut didukung oleh berbagai indikator dengan fundamental yang sehat.
"Bank Indonesia terus mewaspadai risiko dari sisi eksternal tersebut, termasuk kemungkinan dampak rambatan dari Turki, meskipun diyakini bahwa ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat didukung oleh indikator fundamental ekonomi yang sehat dan komitmen kebijakan yang kuat," ungkapnya.
Baca juga: RDG BI Putuskan Suku Bunga Naik 25 Bps Menjadi 5,5 Persen
Perry memaparkan ketidakpastian ekonomi global meningkat di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tetap tumbuh kuat didukung akselerasi konsumsi dan investasi.
"BI terus mencermati dan mewaspadai risiko eksternal, baik dari kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR), ketegangan perdagangan, maupun apa yang terjadi di Turki termasuk kemungkinan ada risiko dampak rambatan apa yang terjadi di Turki," katanya.
Baca juga: Bukan Karena Lira Turki, Ini Penyebab BI Menaikkan Suku Bunga Acuan
Sementara itu, ekonomi Eropa, Jepang dan Tiongkok masih cenderung menurun. Dengan perkembangan tersebut, the Fed diprakirakan tetap melanjutkan rencana kenaikan Fed Fund Rate (FFR) secara gradual, sementara European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) cenderung masih menahan kenaikan suku bunga.
Di samping kenaikan suku bunga FFR, meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dipicu oleh ketegangan perdagangan antara AS dan sejumlah negara, yang mendorong kebijakan balasan yang lebih luas, termasuk melalui pelemahan mata uang di tengah berlanjutnya penguatan dolar AS secara global.
- Penulis :
- Nani Suherni