Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Optimis Indonesia Punya 5 Unicorn Tahun 2019

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Optimis Indonesia Punya 5 Unicorn Tahun 2019

Pantau.com - Pemerintah menargetkan dapat memiliki 5 unicorn pada tahun 2019 mendatang. Untuk diketahui, istilah unicorn digunakan untuk setiap perusahaan start up atau perintis yang belum membuka pembiayaan ke publik namun telah memiliki valuasi lebih dari USD 1 miliar.

Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki 4 unicorn asal Indonesia.

"Pemerintah tidak sanggup sendiri, jadi kami ajak industri dan ekosistemnya, agar bagaimana kita coba meng-create Unicorn baru. Kita ingin ada lima Unicorn setidaknya pada 2019, karena kita baru ada empat," ujarnya saat menghadiri peresmian Fintech Center 'OJK Infinity' di Wisma Mulia, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Baca juga: Fintech Menjamur, ke Mana Kantor Cabang Fisik Jasa Keuangan?

Lebih lanjut ia menambahkan, saat ini dari 7 unicorn di Asia Tenggara 4 diantaranya berasal dari Indonesia. Sementara sebagain unicorn lainnya juga mendapat kontribusi utama dari Indonesia. Sehingga pihaknya mengaku optimis dapat memiliki tambahan unicorn baru 2019 mendatang.

"Kita juga sedang membicarakan bagaimana fasilitas dan insentif yang bisa diberikan pemerintah Indonesia (kepada para start-up tersebut). Karena, tidak bisa kita hanya berbicara teknologi, tetapi juga ekosistem secara keseluruhan," ungkapnya.

Baca juga: Apa Fungsinya 'OJK Infinity' Bagi Warga?

Sebelumnya, Rudi mengaku telah melakukan berbagai upaya mendorong program tersebut. Salah satunya dengan menggelar pertemuan bersama 70 startup untuk mendorong menjadi perusahaan Unicorn.

"Dalam memfasilitasi ini, kita membuat yang namanya 'The Next Unicorn'. Jadi, beberapa teman juga ikut di Bali yang lalu, ada 70 start-up yang dikurasi. Karena, kita harus membuat agar ini bisa dijual di internasional, tidak lokal saja," paparnya.

"Saat itu, kami undang ada sekitar 60 venture capital yang mereka punya dana, tetapi tidak tahu start-up nya di mana, atau start-up di kita banyak, tapi tidak punya uang. Jadi, pemerintah memfasilitasi ini," imbuhnya.

Penulis :
Nani Suherni