
Pantau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kementerian PPN dan instansi terkait berupaya untuk menyusun data investasi atau PDB yang lebih lengkap dan rinci melalui kegiatan yang dinamakan survei penyusunan disagregrasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
"Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan data investasi yang lebih rinci menurut lapangan usaha, jenis investasi dan sektor atau pelakunya siapa. Dengan kegiatan ini akan diketahui lapangan usaha mana yang nilai investasi masih rendah dan perlu ditingkatkan," ujar Kepala BPS, Suhariyanto saat pemaparan dalam Sosialisasi dan Komitmen Penyusunan Disagregasi PMTB 2018, di Hotel Sari Pan Pacific Place, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Baca juga: Bukan Hanya dari Indonesia, Pedagang China Ini Jual Atribut di Venue Asian Games
Lebih lanjut ia menambahkan, program ini sudah diinisiasi sejak tahun 2009 namun menurutnya program ini dinilai cukup berat sebab harus membuat data rinci terkait berbagai kegiatan dari berbagai kementerian dan lembaga.
"Sepeti dijelaskan, keinginan memiliki data sejak 2009, tapi untuk membuat data sangat rinci 18 lapangan usaha, 44 barang modal, 5 institusi, luar bisa berat maka tahun lalu ada rapat kerja Bapennas membahas yang dilakukan BPS," katanya.
Sejauh ini kata dia, pihaknya mulai melakukan kegiatan terkait penyusunan PMTB. Suhariyanto menargetkan beberapa indikator dapat mulai dirilis akhir tahun ini.
"Sisi primer dari BPS, kira rancang kuisioner berbeda-beda, pengumpulan data telah berjalan sampai April terus berlanjut sampai akhir tahun kita harap bisa beberapa indikator bertahap nanti ada lanjutannya tahun depan mudah-mudahan pertengahan tahun 2019 lebih bagus," ungkapnya.
"Kita kumpulkan data administrasi (k/l). Kita hilangkan ego sektoral digabung data primer bentuk utuh apa yang kita ingin kan data Investasi lebih rinci bisa kita sajikan," imbuhnya.
Baca juga: Saat Mata Uang Anjlok, Presiden Venezuela Serukan Formula Ajaib?
Sebelumnya disampaikan, dalam ilmu ekonomi makro, lapangan usaha yang kebutuhan investasinya masih tinggi dikatakan potensial outputnya masih dibawah nilai aktualnya maka pada lapangan usaha ini perlu ditingkatkan nilai investasinya serta dipetakan jenis investasi apa yang dibutuhkan yang upayanya dilakukan melalui penyusunan PMTB.
Kegiatan ini dinulai tidak mudah, namun hasilnya sangat diharapkan bagi pengguna data khususnya pemerintah sebagai dasar dalam pembangunan ekonominya.
- Penulis :
- Nani Suherni