Pantau - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati mengaku prihatin dengan banyaknya subsidi yang dicabut pemerintah.
Ia mencontohkan, pengurangan nilai manfaat dana haji, pencabutan subsidi BBM, pembatasan subsidi pupuk, hingga kenaikan PPN.
"Banyak subsidi untuk rakyat perlahan dikurangi, ini menjadi ironi di tengah perekonomian masyarakat yang belum pulih total," kata Anis dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).
Anis turut mengkritik isitilah yang kerap digunakan pemerintah, yakni subsidi yang tak tepat sasaran. Menurutnya, hal ini menunjukkan kebijakan subsidi pemerintah memang belum berpihak pada rakyat.
"Misalnya, tiket KRL yang dianggap terlalu murah oleh pemerintah, justru dibedakan berdasarkan kaya dan miskin. Padahal, di negara maju selalu mendorong rakyatnya untuk menggunakan transportasi publik dengan harga terjangkau," ujarnya.
Anis mengingatkan, setiap kebijakan subsidi harus melalui kajian yang komprehensif. Hal ini, lanjutnya, agar semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya.
"Karena ketidaktepatan subsidi akan memicu munculnya kemiskinan baru," pungkasnya.
Ia mencontohkan, pengurangan nilai manfaat dana haji, pencabutan subsidi BBM, pembatasan subsidi pupuk, hingga kenaikan PPN.
"Banyak subsidi untuk rakyat perlahan dikurangi, ini menjadi ironi di tengah perekonomian masyarakat yang belum pulih total," kata Anis dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).
Anis turut mengkritik isitilah yang kerap digunakan pemerintah, yakni subsidi yang tak tepat sasaran. Menurutnya, hal ini menunjukkan kebijakan subsidi pemerintah memang belum berpihak pada rakyat.
"Misalnya, tiket KRL yang dianggap terlalu murah oleh pemerintah, justru dibedakan berdasarkan kaya dan miskin. Padahal, di negara maju selalu mendorong rakyatnya untuk menggunakan transportasi publik dengan harga terjangkau," ujarnya.
Anis mengingatkan, setiap kebijakan subsidi harus melalui kajian yang komprehensif. Hal ini, lanjutnya, agar semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya.
"Karena ketidaktepatan subsidi akan memicu munculnya kemiskinan baru," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
