
Pantau.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tanri Abeng meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak lagi mencopot Direktur Utama PT Pertamina dalam waktu kerja yang dinilai singkat.
"Saya minta dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), (Direktur Utama) jangan diganti-ganti. Berikan kesempatan 5 tahun biar dia tanggung jawab dan jelas. Jangan 1-2 tahun ganti," ujarnya saat ditemui usai pengangkatan Dirut PT Pertamina di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Tanri menilai khusus jabatan Dirut memegang peranan penting. Sebab katanya, Indonesia telah tertinggal 24 tahun atau seperempat abad dalam dalam pembangunan kilang.
"Saya di komisaris minta secara khusus di RUPS diberi kesempatan direksi khususnya Dirut untuk 5 tahun, yang paling penting Dirut karena dia paling penting merumuskan semuanya, membenahi semua; hulu, hilir, pembangunan kilang harus kita benahi," ungkapnya.
Baca juga: Sah! Nicke Widyawati Jabat Dirut Pertamina Definitif
"Pertamina 1/4 abad lho ketinggalan, SDM terabaikan, maka saya tadi usulkan atas nama dewan komisaris, supaya Dirut definitif ini tidak diganti-ganti," ungkapnya.
Lebih lanjut terkait sosok Nicke Widyawati sebagai Dirut perusahaan migas plat merah ini, Tanri mengaku percaya Nicke bisa mengemban tugas ini. Sehingga ia meminta agar Menteri BUMN bisa mempertahankan hingga 5 tahun kedepan.
"Saya terus teranng cukup intens dengan beliau (Nicke), menurut saya dia mampu dan saya rekomen tapi saya memang rekomen tapi yg menetukan kan menteri, jadi paling tidak dipertahankan sampai 5 tahun," pungkasnya.
Baca juga: Ini Susunan Direksi Pertamina yang Baru Usai Dirombak Kementerian BUMN
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pagi tadi resmi melantik Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina Definitif.
"Sudah dikukuhkan Bu Nikce Direktur Utama, Direktur Hulu nya Pak Dharmawan Samsu
Direktur ESDM Koeswiranto Kushartanto," ujar Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina, Basuki Trikora Putra saat ditemui di Kementerian BUMN, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
- Penulis :
- Nani Suherni