Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Prediksi Menko Darmin Soal Inflasi karena Pelemahan Nilai Tukar

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Prediksi Menko Darmin Soal Inflasi karena Pelemahan Nilai Tukar

Pantau.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akibat tekanan dari faktor eksternal akan berdampak pada inflasi disebabkan inflasi dari barang impor. 

"Kita akan kena dampaknya sebagian demand di kurs, sebagian di tingkat bunga, sebagian di inflasi, mungkin juga lama-lama inflasi kita terpengaruh imported inflation," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jl Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).

Kendati demikian ia memprediksikan inflasi tetap terjaga dibawah 3,5 persen. 

"Tapi sejauh ini belum, artinya core inflation kita naik sedikit tapi masih dibawah 3,5 persen," paparnya.

Baca juga: Rupiah Rp14.700 per Dolar AS, Menko Darmin Sebut Akibat Krisis Argentina

"Sebenarnya kalau mau dilihat dampak dari nilai tukar rupiah kepada inflasi itu melalui core inflation, walaupun core inflation banyak bukan cuma barang impor tapi yang pasti bukan makanan atau administered prices," imbuhnya.

Kendati demikian Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menyatakan hingga saat ini belum terlihat dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap inflasi. 

"Sekarang ini ada kenaikan dilihat kalau kita akumulasi kan sampai Agustus misalnya, tapi belum besar kenaikannya kapan dia mulai kelihatan dampaknya? Enggak tahu susah menebaknya," ungkapnya.

Baca juga: Tertinggi di Dunia! Bank Sentral Argentina Naikkan Suku Bunga Jadi 60 Persen

Menurutnya, bila inflasi terjadi pada komoditas bahan-bahan impor maka akan cukup sulit sebab barang impor pasti diperlukan. Oleh karena itu salah satu upaya pemerintah yakni dilakukan pengendalian impor.

"Kalau inflasi itu susah, dalam soal imported inflation, kenapa? Ya selama kita impor ya terpengaruh saja dari barangnya. Walaupun kita juga ada upaya juga dari pengendalian impor," pungkasnya.

Sebelumnya, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kembali mengalami tekanan. Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pagi ini pada perdagangan spot exchange berada di level Rp14.710 per Dolar AS.


Penulis :
Nani Suherni