
Pantau.com - Mengelola keuangan negara tentu akan menemui berbagai tantangan. Baik pengelolaan internal ataupun tekanan yang bersumber dari faktor eksternal.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo mengatakan pemerintah selalu fokus mengelola Anggaran Belanja dan Penerimaan Negara (APBN) dengan efektif dan efisien.
Ia mengatakan hal ini yang disebut value for money atau untuk apa uang digunakan. Ia menambahkan konsep dalam filosofi Jawa yang menurutnya sesuai dalam pengelolaan uang.
"Konsep value for money. Tapi kalau saya ada filosofi Jawa, itu ‘gemi, nastiti, ati-ati’. Itu bahasa Jawa," ujarnya saat pemaparan dalam acara Festival Literasi Perpustakaan Kementerian Keuangan Tahun 2018 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Baca juga: Rupee Sri Lanka Jatuh ke Posisi Terendah Terhadap Dolar AS
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa gemi berarti hemat. Nastiti yang berarti cermat atau teliti, sedangkan ati-ati bermakna hati-hati. Menurutnya hal itu sesuai dengan pengelolaan keuangan yang ia lakukan saat ini.
"Kalau menggunakan framework gemi nastiti ati-ati itu untuk mengelola keuangan rakyat, maka nilai pancasila akan terwujud. Yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.
Filosofi tersebut pun dinilainya sejalan dengan konsep pengelolaan pemerintahan untuk menggunakan anggaran dengan ekonomis, efisien dan efektif. Ia menambahkan baginya, equality dan equity juga harus digunakan dalam pengelolaannya.
"Equal itu maksudnya jangan sampai ada kesenjangan," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni