Pantau Flash
Ekonomi

Superqurban Jadi Solusi Rumah Zakat Atasi Masalah Pangan

Oleh Ahmad Munjin
Superqurban Jadi Solusi Rumah Zakat Atasi Masalah Pangan
Pantau - Lembaga amil zakat nasional, Rumah Zakat Indonesia terus berupaya memberikan solusi ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan, termasuk di saat-saat pandemi. Salah satunya dilakukan melalui program Superqurban.

“Dengan Superqurban jutaan ton daging qurban yang habis tiga hari dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia,” ujar CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Selama 2021-2022, Rumah Zakat telah menyalurkan Superqurban sebanyak 69 persen di Desa Minim Pequrban dan ekspedisi daerah pedalaman, rawan gizi, daerah perbatasan dan daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal alias 3T. Sementara 31 persen alokasinya untuk insidental kebencanaan dan kemanusiaan.

Lebih jauh Irvan menjelaskan, meskipun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, indeks ketahanan pangan Indonesia tahun ini yaitu 60,2 masih di bawah rata-rata global 62,2. Tak hanya sampai di situ, ini juga lebih rendah dibandingkan rata-rata Asia Pasifik yang indeksnya 63,4.

Untuk mengatasi kondisi tersebut diperlukan kerja sama semua pemangku kepentingan dalam membangun sistem pangan yang kuat, yang dapat bertahan di tengah naiknya permintaan pangan, keterbatasan lahan, dan iklim yang memanas.

Salah satu upaya Rumah Zakat dalam memberikan solusi ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan adalah melalui program Superqurban. Superqurban merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani.

“Kami terinspirasi dari cara Nabi Yusuf AS dalam menjaga ketahanan pangan negara, mulai dari optimalisasi produksi pangan, manajemen logistik pangan, mitigasi bencana kerawanan pangan, hingga deteksi dini dan prediksi anomali iklim serta cuaca,” ujar Irvan.

Dengan Superqurban, sambung dia, jutaan ton daging kurban yang biasanya habis tiga hari dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia.

Saat ini terdapat dua program qurban yang diluncurkan Rumah Zakat, yakni Superqurban dan Desaku Berqurban. Superqurban adalah optimalisasi daging qurban yang diolah menjadi kornet, rendang atau kari sehingga manfaatnya besar dan pendistribusiannya lebih luas sepanjang tahun.

Sementara Desaku Berqurban adalah program qurban yang didistribusikan di desa minim pequrban, sehingga masyarakat desa bisa merasakan kebahagiaan di hari raya qurban.

Selama 2022, sebanyak 13.850 orang berpartisipasi dalam program qurban Rumah Zakat di mana lebih dari 200 ribu orang telah mendapatkan manfaatnya yang tersebar di 33 provinsi dan 4 negara.

Sedangkan untuk superqurban, sebanyak 253.132 paket superqurban telah didistribusikan pada 2022 yang alokasinya untuk wilayah terpencil, terluar dan terdalam, desa minim pequrban, daerah rawan pangan dan daerah bencana.

“Mohon doanya tahun ini kami menargetkan 15 ribu pequrban menitipkan amanah qurbannya, sehingga kita bisa membantu 300 ribu penerima manfaat baik yang ada di Indonesia maupun dunia,” lanjut irvan.

Koh Dennis Lim Didaulat Jadi Duta Qurban


Untuk mengedukasi terkait manfaat Superqurban kepada masyarakat, Rumah Zakat menggandeng neorang dai muda yang juga influencer dakwah Koh Dennis Lim. Menurut Koh Dennis, program Superqurban yang dimiliki Rumah Zakat menjadi pilihan yang paling tepat agar distirbusi qurban bisa sampai kepada mereka yang lebih membutuhkan.

Selama ini, kata dia, orang-orang yang mampu berqurban biasanya di kota, orang-orang kayanya di situ dengan keterbatasan daya tahan daging yang tidak lama. Karena itu, pembagiannya juga di sekitar kota saja, bisa jadi mereka sudah biasa makan daging.

“Bagaimana mereka yang di pelosok, yang mampu berqurban terbatas, meskipun ada ternyata lebih banyak orang yang berhak menerimanya. Superqurban yang diolah menjadi kornet dan rendang bisa menjawab permasalahan ini," imbuh Koh Dennis.
Penulis :
Ahmad Munjin
# In Article