HOME  ⁄  Ekonomi

Sempat Berkoar-koar, Keberanian Mahfud MD Usut Skandal Rp349 Triliun Diragukan

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Sempat Berkoar-koar, Keberanian Mahfud MD Usut Skandal Rp349 Triliun Diragukan
Foto: Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho. (Dok. Pribadi)

Pantau - Hingga kini publik belum mendapatkan update terkait perkembangan pengusutan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kementerian Keuangan sebesar Rp349 triliun. Keberanian Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membongkar megaskandal tersebut pun mulai dipertanyakan dan diragukan.

Sebab, hingga ini, langkah Mahfud semakin tidak jelas juntrungannya bahkan terkesan adem ayem. Padahal sebelumnya, Mahfud berkoar-koar di media tentang keinginannya membongkar aliran dana tersebut.

Sebelumnya, pada 8 Juni 2023, Mahfud mengungkap tentang TPPU sebesar Rp349 triliun. Namun, hingga tanggal 26 Juli 2024, belum ada perkembangan baru yang diumumkan.

Publik pun mulai bertanya-tanya tentang keberlanjutan dan keseriusan dalam menangani kasus tersebut.

“Publik, miris dan prihatin dengan ketiadaan perkembangan baru dalam penanganan kasus yang menimbulkan kehebohan di masyarakat dan menjadi perdebatan ramai di DPR tersebut,” ujar Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho, kepada media di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Hardjuno pun menagih janji Mahfud MD agar serius membuka aliran dana Rp349 triliun yang menghebohkan masyarakat.
Apalagi, sampai saat ini, belum ada kabar terkini mengenai perkembangan konkretnya.

“Jangan sampai kendor. Sebab masyarakat terus bertanya-tanya,” tuturnya.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul di publik, jelas Hardjuno, soal  langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh Satgas TPPU maupun Tim Percepatan Reformasi Hukum sejak dibentuk pada 9 Juni 2023. Dan, kalau ada kendala harus dijelaskan ke publik.

Hal ini, agar kepercayaan publik terhadap upaya penegakan hukum dan pemberantasan tindak pidana korupsi, termasuk pencucian uang, tetap terjaga.

“Dalam situasi di mana transparansi dan akuntabilitas menjadi penting, masyarakat berharap pemerintah memberikan informasi terbaru terkait kasus TPPU Rp349 triliun,” kata Hardjuno.

Hardjuno yang juga Staf Ahli Utama Pansus BLBI DPD mengaku banyak tim yang dibentuk pemerintah tetapi tidak efektif. “Tim makin gemuk, tapi kerjanya kok makin lambat? Alias tidak ada percepatan ataupun kejelasan,” timpal dia.

Hardjuno meningatkan bahwa kasus TPPU dengan nilai sebesar Rp349 triliun merupakan kasus yang sangat kompleks dan memiliki dampak besar terhadap keuangan negara.

Oleh karena itu, dia menegaskan, transparansi dan keterbukaan dalam penanganan kasus ini menjadi sangat penting agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan dan langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah dalam menangani kasus ini.

“Kami berharap Pak Mahfud bisa segera memberikan update terbaru mengenai perkembangan kasus TPPU Rp349 triliun dan menjamin proses pengusutannya berjalan secara transparan dan adil. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dapat membawa keadilan bagi masyarakat dan negara,” imbuh Hardjuno.

Penulis :
Ahmad Munjin