Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jayapura Kembangkan Padi Inpari IR Nutri Zich Cegah Stunting

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Jayapura Kembangkan Padi Inpari IR Nutri Zich Cegah Stunting
Foto: Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura David Zakaria. (Antara/Yudhi Efendi)

Pantau - Untuk mencegah stunting, Jayapura, Papua mengembangkan padi jenis Inpari IR Zinc yang dapat dibudidayakan oleh petani di daerah itu. Terobosan ini dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) kabupaten tersebut.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura David Zakaria mengatakan, Inpari IR Zinc merupakan varietas padi sawah (pertama di Indonesia) yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi (kurang lebih 25 persen) dari verietas yang lain. 

“Dengan kandungan Zn yang tinggi, Inpari IR Nutri Zinc berpotensi dapat mencegah terjadinya stunting atau pertumbuhan lambat pada anak,” katanya di Jayapura, Minggu (10/9/2023). 

Menurutnya, padi tersebut telah dikembangkan di dua tempat yang selama ini menjadi rujukan penanaman padi di kabupaten ini Distrik Namblong dan Nimbokrang. 

“Keseriusan ini telah kami lakukan dari tahun lalu dan hasil panen tersebut mampu mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten Jayapura,” ujarnya. 

David mengakui stok benih padi varietas ini memang masih terbatas yang diperuntukkan bagi penangkar-penangkar untuk dikembangkan lebih lanjut. 

“Kami berikan benih sekitar 200-300 kilogram ke penangkar dan selanjutnya mereka yang kembangkan di lapangan, dan perhitungannya 30 kilogram untuk 1 hektare maka 300 kilogram padi yang akan dipanen sekitar 10 hektare,” katanya. 

Dia menambahkan tahun lalu padi Inpari IR Zinc telah dipanen dari dua Distrik Namblong dan Nimbokrang sekitar 70-80 ton, karena setiap hektare kalau panennya mulus maka petani peroleh 7-8 ton. 

Distrik Namblong dan Nimbokrang termasuk wilayah transmigrasi pada tahun 1980-an yang diprogramkan oleh Presiden kedua RI Soeharto, dan daerah ini menjadi kawasan pertanian dengan luasan sawah hampir 10.000 hektare.

Penulis :
Ahmad Munjin