Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

United Tractors Caplok 19,9 Persen Saham Perusahaan Nikel Australia

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

United Tractors Caplok 19,9 Persen Saham Perusahaan Nikel Australia
Foto: Ilustrasi sejumlah unit Mini Hydraulic Excavator. (Antara/Alviansyah Pasaribu)

Pantau - PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), salah satu entitas Grup Astra PT United Tractors Tbk melakukan perjanjian pengambilan bagian (subscription agreement) saham perusahaan tambang nikel Australia yaitu Nickel Industries Limited.

Dalam perjanjian tersebut, DTN mengambil alih sebanyak 857 juta saham atau setara 19,99 persen dari total saham Nickel Industries Limited, dengan harga 1,10 dolar Australia per saham dan total keseluruhan senilai 942,7 juta dolar Australia atau setara Rp9,31 triliun.

“Seluruh persyaratan pendahuluan (conditions precedent) dalam perjanjian pengambilan bagian (subscription agreement) telah terpenuhi oleh masing-masing pihak,” kata Corporate Secretary UNTR Sara K Loebis sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (22/9/2023).

DTN telah menyelesaikan pembayaran kepada Nickel Industries Limited yang telah mengeluarkan saham biasa baru dengan harga per saham, dan total nilai keseluruhan sebesar nilai sebagaimana tercantum.

Dengan demikian, terhitung sejak 21 September 2023, Sara menjelaskan anak usaha emiten berkode saham UNTR itu telah menjadi pemegang saham di Nickel Industries Limited sebanyak 857 juta saham atau setara dengan 19,99 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh Nickel Industries Limited.

Akuisisi saham perusahaan nikel tersebut merupakan bagian dari komitmen perseroan mengurangi ketergantungan terhadap komoditas batu bara, yang mana perseroan berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap bisnis baru dalam waktu tujuh sampai delapan tahun ke depan.

Berdasarkan data perdagangan sampai pukul 14.45, harga saham UNTR naik 0,35 persen ke level Rp28.425 dari level harga penutupan Kamis (21/09) Rp28.325 saham. Pada awal perdagangan saham UNTR sempat berada di zona merah dengan level terendah Rp28.250 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 1,52 juta dengan nilai transaksi Rp43,22 miliar, serta frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2,710 kali dan kapitalisasi pasar senilai Rp106,03 triliun.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin