
Pantau - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menargetkan ekspor udang tumbuh 8 persen per tahun. Target tersebut kini masih jauh panggang dari api.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, pengembangan pertambakan rakyat, terutama tambak udang, perlu dipercepat dalam rangka mengejar target yang sudah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024.
"Dalam kaitannya dengan akhir dari RPJMN yang tinggal satu tahun lagi di akhir 2024, tentunya kita perlu mengakselerasi pencapaian target-targetnya sehingga dalam kurun waktu tersebut berbagai target RPJMN bisa kita capai," katanya dalam Seminar Nasional & Shrimp Action Forum 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
RPJMN 2020-2024 menargetkan ekspor udang tumbuh 8 persen per tahun itu melalui revitalisasi tambak di kawasan sentra produksi udang. Perlu diketahui, volume ekspor udang Indonesia pada 2021 baru mencapai 250,71 juta kilogram (kg). Jumlah itu hanya naik sekitar 4,77 persen dibandingkan 2020 yang sebanyak 239,28 juta kg.
Target RPJMN telah masuk dalam daftar proyek prioritas strategis (major project) RPJMN 2020-2024 yang melibatkan sejumlah kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah.
Vivi mengatakan, pihaknya selalu memonitor pencapaian proyek prioritas strategis tersebut. Bappenas juga berkomitmen untuk terus menjaga sinergi perencanaan dan implementasi agar kemajuan secara konkrit dan terukur bisa dilakukan di lapangan.
Secara operasional, tambak rakyat tradisional telah berkontribusi dalam produksi udang nasional. Vivi menyebutkan, porsi tambak rakyat tradisional mencapai 82,5 persen dari kawasan tambak nasional atau dengan luasan sekitar 247 ribu hektar.
Dia juga mengingatkan bahwa komoditas udang termasuk penyumbang kontribusi utama dalam ekonomi perikanan. Komoditas tersebut berkontribusi sebesar 34 persen dari nilai ekspor produksi perikanan nasional.
"Sedangkan pangsa ekspor udang di tingkat global pada tahun 2021 baru mencapai 7,9 persen dari market demand, yang tentunya kalau kita lihat trennya ini meningkat terus setiap tahunnya," kata Vivi.
Dia berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta instansi terkait lainnya terus menguatkan pengembangan tambak rakyat sehingga dapat membawa dampak signifikan sampai akhir 2024.
Meski begitu, kata Vivi, pengembangan pertambakan rakyat tidak akan berhenti begitu saja dengan selesainya RPJMN 2020-2024. Dia mengatakan, pendekatan ekonomi biru (blue economy) sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dengan kata lain, pengembangan pertambakan rakyat bisa menjadi salah satu kunci untuk mendorong ekonomi biru di masa mendatang.
"Oleh sebab itu, pelestarian atau prinsip-prinsip berkelanjutan dalam pengembangan pertambakan rakyat juga menjadi kunci untuk kita bisa mewujudkan kelestarian lingkungan dan keadilan sosial," kata Vivi.
- Penulis :
- Ahmad Munjin